BERITA UTAMAMIMIKA

Wabup Mimika Buka Event TIFA 2022, Tamu Spesial dari Sanggar Papua Melanesia Manokwari, Jadi Event Tahunan

cropped cnthijau.png
4
×

Wabup Mimika Buka Event TIFA 2022, Tamu Spesial dari Sanggar Papua Melanesia Manokwari, Jadi Event Tahunan

Share this article
Wabup Mimika Johannes Rettob memukul tifa menandai pembukaan festival.
Wabup Mimika Johannes Rettob memukul tifa menandai pembukaan festival.

Timika, fajarpapua.com – Event Timika Insiden Festival of Art (TIFA) 2022 Harmonisasi Budaya Mimika Untuk Nusantara digelar di Graha Eme Neme Yauware, Jumat (6/5) dengan mendatangkan Artis Top Papua Sonya Bara.

Pada event tersebut juga ditampilkan Seka Massal, Fashion Show, berbagai produk kerajinan lokal Papua serta produk usaha kecil menengah (UKM) untuk dipasarkan.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Event yang diselenggarakan oleh sanggar seni Amuta Wapuri dan Noken Star Papua Indonesia itu juga berkolaborasi dengan Sanggar Papua Melanesia dari Manokwari Papua Barat yang juga merupakan tamu spesial.

“Kedepan untuk Tifa sendiri menjadi salah satu wadah yang memang benar-benar membenahi semua komunitas seni di Timika, sehingga untuk event selanjutnya semua dapat berkolaborasi, dengan berkolaborasi dapat memberikan dampak positif dapat memberikan ruang, sehingga sanggar-sanggar ini bisa hidup dengan seni budaya,” ujar Artist Dierectur TIFA Alfo Kan Smith kepada fajarpapua.com.

“Kali ini kami berkolaborasi dengan sanggar Papua Melanesia dari Manokwari Papua Barat, salah satu tamu spesial dari sanggar Papua Melanesia ini. Selain dari itu semua dari Timika, seperti sanggar Kanaan, pregor, maramowe, sanggar MMC, dan beberapa sanggar lainnya,” lanjutnya.

Sementara itu Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob dalam sambutannya mengatakan kegiatan yang dilaksanakan tahun ini merupakan yang kedua.

“Dan ini diinisiasi oleh sanggar Amuta Wapuri Noken Star Papua Dance. Kegiatan ini mendorong kreativitas anak-anak muda yang ada di Kabupaten Mimika dan mungkin juga Papua bahkan Indonesia, kita satukan semua budaya Nusantara yang ada di Mimika, dan kemudian kita optimalkan, terutama budaya dua suku besar yang ada disini yakni Mimika Wee dan Amungme,” katanya.

Diharapkan kedepan kegiatan ini dapat diikuti oleh semua kelompok seniman dan juga dapat dipublish dengan baik, agar mendorong event ini menjadi event nasional.

Dikemukakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menetapkan event tersebut menjadi event tahunan dan Pemerintah juga akan terus mendorong bagaimana caranya pariwisata dan budaya di Kabupaten Mimika terus berkembang.

“Sehingga kita bisa undang turis, para tamu, para visitor yang mau datang menyaksikan event ini di Mimika, dan kita dapat multiplayer efect yang terjadi hotel-hotel penuh, pesawat terbang penuh, makanan penuh, UMKM berkembang, dan mungkin pemerintah belum terlibat secara penuh,” ungkapnya.

“Kedepan saya yakin kita akan buat event ini menjadi event pemerintah kabupaten, artinya kita berjuang untuk mendatangkan orang dari luar untuk dapat melihat event-event ini, dan kita harus dukung event ini dengan baik,” tambahnya. (feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *