Timika, fajarpapua.com – Direncanakan Jumat (6/5) besok, di pelantaran Graha Eme Neme Yauware (ENY) Timika Papua akan digelar event Budaya Mimika untuk Nusantara.
Event itu dikemas dalam berbagai acara menarik untuk ditonton seluruh warga Mimika.
Selain itu, juga akan dihadirkan Seka Massal, Fashion Show, berbagai produk kerajinan lokal Papua serta produk usaha kecil menengah (UKM) untuk dipasarkan.
Para pengunjung juga akan dihibur artis top Papua, Sonya Bara dari Jayapura.
Terkait event tahunan itu, Tokoh Intelektual muda asli Mimika, Dr Leonardus Tumuka, Ph.D memberikan apresiasi kepada panitia penyelenggara Tifa Inside Festival of Art (Tifa) 2022 yang diselenggarakan oleh sanggar seni Amuta Wapuri dan Noken Star Papua Indonesia.
Hal itu dikatakan Leonardus saat berjumpa dengan event Manager Tifa 2022, Alfo Kan Smith di Hotel Cendrawasih 66, Rabu (4/5) malam.
“Sebagai tokoh, saya memberi apresiasi kepada panitia event ini karena sudah mau mengangkat budaya Mimika terutama kepada kedua suku besar Amungme dan Mimika Wee,” ucap Leonardus.
Ia menjelaskan, sudah seharusnya pentas-pentas seni tradisional Mimika diangkat ke kanca internasional. Bahkan beberapa perwakilan kelompok seni terutama seni ukir, tarian, tarik suara sudah berhasil menyajikan karya terbaik mereka dalam mengharumkan nama Mimika di Tanah Papua, Indonesia dan Luar Negeri.
Leonardus menilai pada event besok, walaupun dikemas dalam berbagai mata acara, dirinya menyarankan dan seharusnya Panita Tifa 2022 lebih menonjolkan budaya dua suku besar asal Kabupaten Mimika.
“Kami menyarankan agar panitia memakai desain dan accesories budaya Mimika serta kedua tarian adat suku ini sebagai pembuka juga penutup,” saran Leonardus.
Akan hal itu, Manager Event Tifa Inside 2022, Alfo Kan Smith mengaku sangat puas dengan apresiasi dari Tokoh Intelektual Mimika. Beberapa peserta yang akan tampil di event Show Model dan tarik suara adalah asli putra/asli suku Mimika.
“Ini perjumpaan pertama saya dengan beliau, senang bisa ketemu langsung dan kami siap untuk menampilkan budaya kedua suku utama sebagai ikon dalam pentas kami besok,” ucap Alfo dengan bangga.
Sebagai pria lahir besar Timika dalam menyukseskan event itu, Alfo mengaku bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Mimika, serta Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).
“Kami tahu, mencintai bahkan sangat respek kepada kedua lembaga besar, yakni Lemasa dan Lemasko di Kota ini, kami sudah menyurati, serta meminta dukungan moral penuh kepada panitia penyelenggara,” ujar Pria lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) itu.
Peran lembaga adat, dimata Alfo, menjadi pilar utama dalam pengembangan minat bakat generasi Mimika kedepannya.
Anak- anak dalam tumbuh kembangnya wajib dibina sesuai minat bakat mereka agar kelak dapat mengharumkan nama Mimika, serta menepis dampak-dampak negatif akibat laju perkembangan jaman.(edy)
