Jakarta, fajarpapua.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengumumkan bahwa kerusakan jaringan komunikasi pada Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) di kawasan Merauke hingga Timika sedang ditangani dengan serius.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.Plate perbaikan kerusakan pada SKKL itu ditargetkan rampung pada akhir Mei 2022 dan dikerjakan langsung oleh PT Telkom Indonesia.
“Kita perkirakan nanti kapal untuk perbaikan akan segera berangkat menuju ke Merauke dan menyelesaikan perbaikan jaringan kabel laut di Merauke- Timika. Perbaikan ini diharapkan selesai 26 Mei sebelum akhir bulan ini,” kata Johnny dalam konferensi persnya di Kementerian Kominfo, Selasa.
PT Telkom menyebutkan perbaikan SKKL di Merauke-Timika membutuhkan spesifikasi kapal yang spesifik untuk penggelaran dan perbaikan kabel laut seperti DNEX Pasific Link (DPL) namun jumlahnya terbatas.
Saat ini hanya tersedia satu kapal DPL, itu pun baru selesai digunakan untuk memperbaiki SKKL Jakarta-Surabaya yang sempat bermasalah dan baru selesai perbaikannya di 6 Mei 2022.
Kapal DPL itu pun kini tengah dalam masa perawatan dengan rincian pengisian bahan bakar, pengisian logistik awak kapal, hingga persiapan lainnya untuk memastikan kelancaran perjalanan berikutnya.
Adapun Kapal DPL itu dijadwalkan berlayar dari Batam ke Merauke pada Rabu (11/5) dan diperkirakan tiba di tujuan pada 21 Mei 2022.
Kapal itu akan transit terlebih dahulu untuk pengecekan di pelabuhan dan baru akan mulai melakukan perbaikan di 23 Mei 2022.
Selepas itu pengerjaan penyambungan kembali SKKL yang terputus diperkirakan berlangsung selama tiga hari lamanya jika cuaca cerah dan kondisi alam lainnya seperti angin mendukung dengan demikian target perbaikan SKKL Merauke-Papua jatuh di 26 Mei 2022.
“Dalam rangka transparansi, Kominfo dan PT Telkom menyampaikan secara terbuka kepada publik sekaligus menyampaikan kepada publik bahwa usaha untuk tetap menjaga jaringan utama telekomunikasi Indonesia dari waktu ke waktu itu jadi perhatian utama. Kami selalu menyediakan satuan-satuan tugas demi menjaga pelayanan telekomunikasi yang lebih baik,” kata Johnny.
Adapun akibat terputusnya SKKL Merauke-Timika, Kementerian Kominfo memperkirakan masyarakat di kawasan itu kehilangan akses 42 GB terhadap jaringan internet dan tentunya berakhir mengalami kesulitan akses telekomunikasi.
Penyesuaian dan juga penyediaan jaringan cadangan juga dilakukan namun disesuaikan dengan kebutuhan prioritas.(ant)