BERITA UTAMAMIMIKA

H. Ibrahim Iba Pimpin Kerukunan Keluarga Fakfak Mimika Selama 5 Tahun Kedepan, Satu Tungku 3 Batu yang Masih Menyala

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
8
×

H. Ibrahim Iba Pimpin Kerukunan Keluarga Fakfak Mimika Selama 5 Tahun Kedepan, Satu Tungku 3 Batu yang Masih Menyala

Share this article
IMG 20220531 WA0072
Tamu dan Undangan pada sesi Foto bersama Halal BI Halal Bi Halal 1443 H, KKBF Kabupaten Mimika di Gedung ENY Timika. Selasa, malam (31/5)

Timika, fajarpapua.com- “KO ON, KNOW Mi Mbi, Du Kpona,” yang berarti saya, kau dan dia bersaudara, di dalam Satu Tungku Tiga Batu, masih menyala dari Kabupaten Mimika untuk Tanah Papua.

Kerukunan Keluarga Besar Fak-Fak (KKBF) Kabupaten Mimika kembali menggelar acara halal bihalal dan pelantikan pengurus Kerukunan Fak-Fak Kabupaten Mimika periode 2022 – 2025.

ads

Haji Ibrahim Iba, S.IP.,M.KES terpilih sebagai ketua kerukunan untuk memimpin selama lima tahun kedepan.

Hal itu dikatakan ketua Panitia Halal Bihalal dan pelantikan Pengurus Kerukunan Fak-Fak Kabupaten Mimika, Leonarda Krispul di Gedung Graha Eme Neme Yauware (ENY) Timika, Selasa malam (31/5).

“Kedua acara ini dikemas berbeda namun dapat menghimpun, merangkul semua keluarga besar Fak-fak di Kabupaten Mimika,” beber Krispul.

Krispul menjelaskan, atas nama Kerukunan Keluarga Fak-fak di Kabupaten Mimika, mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Fak-Fak karena secara resmi Bupati Fak-Fak, Untung Tamsil, S.Sos.,M.Si ikut hadir dalam acara itu.

Selain itu juga kepada tamu mewakili Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, TNI/Polri, Kejaksaan, Ketua Forum Umat Beragama, Kabupaten Mimika Kepala Suku atau Ketua kerukunan Paguyuban di Mimika serta seluruh lapisan masyarakat keluarga Fak-Fak yang berkenan hadir.

Dirinya menilai, kehadiran Kabupaten Fak-Fak serta seluruh anak negeri maupun mereka yang pernah mengenyam pendidikan, lahir besar di Kota Pala, di Tanah Papua ini, terkhusus Mimika, melalui momen halal bihalal tahun 2022 ini, merekatkan tali silahturhami.
.
Terutama kata dia, dengan falsafah leluhur orang Fak-Fak yang dikenal dengan sebutan, “Satu Tungku Tiga Batu,” yang berarti semua di dalam satu rumah ada agama, adat dan pemerintah.

Begitu pula di dalam rumah, tambahnya, akan bisa jadi masing-masing keluarga memiliki tiga jenis aliran agama yaitu Kristen, Katolik dan Muslim.

“Sudah secara turun temurun sejak leluhur kami menjaga budaya satu tungku tiga batu itu dan sampai hari ini dan dimasa yang akan datang pun akan demikian berlanjut,” beber Krispul.

Karenanya, melalui tema dengan semangat “Satu Tungku Tiga Batu” mewujudkan kerukunan dalam keberagaman. Sementara Sub Thema dengan HALAL BI HALAL 1443 H/2022 Kerukunan Keluarga Fak-Fak Kabupaten Mimika semakin meningkatkan iman dan taqwa.

Lanjut dia, sekalipun Halal Bi Halal merupakan salah satu tradisi yang berkembang di kalangan masyarakat Islam Indonesia, akan tetapi khusus di Kabupaten Mimika, dapat diikuti, dirayakan terutama pasca lebaran dengan mengedepankan semboyan falsafah bahasa Mbaham Mata “Satu Tungku Tiga Batu,”.

“Leluhur Suku Mbaham Matta akan menyebutnya dengan KO ON, KNOW Mi Mbi, Du Kpona,” Pesannya yang berarti kau, dia dan saya bersaudara.

Terpisah, Ketua Lembaga Masyarakat Adat Suku Kamoro (Lemasko), Gergorius Okoare, S.E Kabupaten Mimika hadir dan dihadiahi Noken yang dalam bahasa Fak-Fak berarti Tomang (Noken).

Kata Gery, keluarga besar yang hidup adem ayem tanpa menuntut di Mimika adalah keluarga besar suku Fak-Fak.

“Luar biasa buat keluarga besar Fak-Fak. Kita harapkan melalui moment dan makna halal bilahal dan terpilihnya kepengurusan yang baru ini, dapat bersama-sama kita membangun Mimika,” harap Gery.

Sehingga dimata Gery, jika ad keluarga besar Mimika Wee yang bersalah kepada Kerukunan keluarga Fak-Fak, baik secara organisasi, adat dan sosial kemasyarakatan maka dirinya mewakili lembaga adat, meminta maaf yang sebesar-besarnya melalui moment Halal bi Halal itu.(edy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *