Timika, fajarpapua.com – Permintaan tiket pesawat mengalami peningkatan secara signifikan di Kabupaten Mimika.
Penumpang karyawan PT Freeport Indonesia yang biasanya menggunakan pesawat Airfast saat ini telah beralih menggunakan penerbangan komersil baik keluar maupun masuk Timika.
“Ini dampak dari digroundednya semua pesawat jenis MD di seluruh dunia. Dampaknya juga di Timika pesawat Airfast ikut digrounded, tidak boleh diterbangkan, karena ini perintah pabrik MD di Amerika,” ungkap Wakil Bupati Mimika, Johanes Rettob, ditemui di Rujab Wabup SP 3, Selasa (28/6/2022).
Dampaknya, kata dia, penumpang pesawat Airfast dialihkan ke penerbangan komersil.
“Dampak itu membuat Airfast mengalihkan penumpang Freeport yang berlibur keluar Timika menggunakan pesawat komersil. Jadi kemungkinan besar akan mengalami kesulitan seat karena penumpang akan semakin banyak dan pasti penuh,” kata Wabup JR.
Solusi yang diambil Pemda Mimika adalah menambahkan frekuensi penerbangan keluar Timika.
“Yang kita sudah lakukan adalah menambahkan frekuensi penerbangan. Saya sudah bicara dengan semua maskapai baik itu Batik Air, Lion Air, Sriwijaya Air dan Garuda. Batik sudah mengiyakan menambah frekuensi penerbangan ke Timika,” kata Wabup JR.
Oleh karena itu, dia menghimbau kepada seluruh pelaku perjalanan dari Mimika yang hendak keluar melalui transportasi udara agar merencanakan secara baik dan matang.
“Direncanakan jauh-jauh hari jangan sampai mengalami kesulitan seat, ini karena penumpang kita semakin banyak” kata Wabup John.(red)