Timika, fajarpapua.com – Sejak Sabtu (2/7) lalu beredar video di sejumlah platform media sosial terkait ancaman kepada 5 Bupati di Wilayah Meepago.
Ancaman terhadap 5 bupati di wilayah Meepago dilakukan oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) Wilayah Kodap IX Nabire.
Dalam video tersebut, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Nabire mengancam akan menghabisi para bupati jika tetap mendukung pembentukan daerah otonom baru (DOB) Provinsi Tengah.
“Kami dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka Kodap Emas 9 Nabire memberikan warning keras kepada 5 bupati wilayah Meepago, hentikan atas dukungan penambahan daerah otonom baru Provinsi Papua Tengah,” ujar pimpinan TPN-PB Wilayah Meepago.
Dalam lanjutan pernyataan sikap yang mulai diunggah di chabel YouTube Rimba Hutan 61 pada Minggu (3/7) sekira pukul 18.00 WIT tersebut, jika para bupati tetap memaksakan diri mendukung pemekaran wilayah, TPN-PB Kodap IX Nabire akan memasukan mereka dalam daftar pencarian orang (DPO).
“Apabila melanjutkan atau menerima maka kami TPN-PB wilayah Meepago akan memberikan warning atau DPO,” lanjutnya.
Dalam video berdurasi sekitar 1 menit 18 detik, kelompok tersebut juga meminta Presiden RI Joko Widodo serta Gubernur Papua untuk keluar dari Tanah Papua.
Video ancaman yang dibuat oleh sekitar 15 anggota TPN-PB Kodap IX Emas Nabire yang berlatar dua Bendera Bintang Kejora tersebut diduga dibuat di wilayah Topo, Nabire.
Hingga berita ini dinaikan, belum ada keterangan resmi dari TPN-PB, namun pada Maret 2022 lalu, Pasukan OPM mengancam bakal menangkap bupati atau aparatur pemerintahan yang nekat mendukung wacana pemekaran wilayah yang disebut daerah otonomi baru (DOB), di Papua.
Bahkan, apabila Papua merdeka, OPM mengancam akan membunuh para bupati yang pro dengan rencana pemekaran daerah tersebut.
“Ingat, bahwa Papua merdeka akan kami tangkap oknum-oknum bupati yang urus Pemekaran (DOB),” kata Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom pada Rabu, 16 Maret 2022. (mas)