Merauke, fajarpapua.com- Nasib naas menimpa KM. Bulu Saraung yang terpaksa harus karam di Perairan Kali Moro Merauke setelah mengalami kebocoran.
Beruntungnya, kapal milik Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Merauke tiba di lokasi kejadian tepat waktu sehingga 6 (enam) orang ABK berhasil diselamatkan.
Peristiwa karamnya KM. Bulu Saraung ini terjadi pada Rabu (6/7) di sekitar Muara Sungai Maro Merauke berjarak sekitar 11 kilometer dari Kantor Pencarian Dan Pertolongan Merauke.
Kecelakaan kapal ini pertama kali dilaporkan oleh Jamal ke petugas siaga pada pukul 03.40 WIT dan langsung di respon dengan meluncurkan 1 (satu) unit Kapal Rigid Inflatable Boat (RIB) berisi tim penolong berjumlah 4 (empat) orang untuk melakukan upaya pertolongan.
Saat RIB tiba di lokasi kejadian sekira pukul 05.10 WIT, KM. Bulu Saraung sudah tinggal setengah badan karna sebagian sudah terendam air di dalam kapal akibat bocor.
Seluruh anak buah KM. Bulu Saraung antara lain Baharuddin (42) selaku nahkoda, Anjas (33), Hedir (35), Riski (20), Hamka (35) dan Naba (30) sudah mengamankan diri dengan naik keatas atap.
“Tim kami harus ekstra hati-hati saat mendekat ke kapal korban karna cukup dangkal disitu, takutnya RIB kami juga kandas” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke, Supriyanto Ridwan, SE saat menceritakan proses evakuasi.
“Tapi alhamdulillah semua berhasil kami evakuasi walaupun kondisi perairan kurang bersahabat,” tambah Supriyanto.
Nahkoda KM. Bulu Saraung, Baharudin saat dimintai keterangan setelah tiba di Dermaga Perikanan Merauke menjelaskan kapal itu sebenarnya sudah akan masuk ke dermaga mereka setelah mencari ikan sejak tanggal 28 Juni lalu.
Namun pada pukul 23.00 WIT malam karena cuaca gelap dan sedikit mendung, dirinya memerintahkan satu ABK nya untuk melihat kondisi jalur masuk ke Sungai Maro dari luar kapal.
Namun tiba-tiba kapal sudah kandas akibat dangkalnya jalur yang dilewati kapal naas tersebut.
“Kami usaha mundur tapi sulit dan akhirnya kapal bocor dan air mulai masuk dari depan” terang Baharuddin.
“Kebetulan didekat kami ada KM. Lati Mojong 5 dan saya minta tolong kapten kapalnya untuk membantu. Tapi karna dangkal makanya dia tidak berani mendekat. Baru kemudian kapten kapal Lati Mojong lah yang menghubungi Jamal di darat untuk meminta bantuan” tutup Baharuddin.
Setelah seluruh ABK diperiksa dan tidak ada yang mengalami cidera serius maka seluruh korban kemudian diantar kembali ke rumah mereka masing-masing. (red)