Timika, fajarpapua.com – Kenakalan remaja di Kota Timika sudah sangat mengkhawatirkan. Meskipun dari latarbelakang keluarga mampu, banyak anak terjebak dalam aksi kriminalitas seperti pencurian, perkelahian antar geng dan pembegalan.
Menyikapi kondisi demikian, orang tua meminta Pemda Mimika melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak agar membentuk panti rehabilitasi khusus kenakalan remaja.
Permintaan itu disampaikan Ny Fredy G, ibunda PH salah seorang anak yang ikut dalam aksi pembegalan di Pasar Damai beberapa hari lalu.
Saat menyambangi redaksi fajarpapua.com, Kamis (11/8), Ny Fredy mengemukakan PH selama ini dikenal sebagai sosok yang polos namun sudah terjebak dalam kelompok geng remaja seusianya.
“Saya sebagai orang tua bingung, kalau bisa Pemda bangun panti rehabilitasi khusus anak biar hal-hal yang begini bisa dibina di panti,” harapnya.
Dikemukakan, saat kejadian pembegalan PH yang masih berstatus pelajar SMA itu hanya duduk di atas motor sambil berteriak dan tertawa. Sementara rekannya yang berinisial PY yang menaruh parang di leher korban.
“Dia hanya ikut-ikutan, anaknya polos, tidak ada niat sebelumnya. Kami orang tua sering nasihat yah begitulah kadang kalau mereka dengan teman-teman diluar sudah lepas dari pantauan kami,” bebernya.
Ny Fredy berharap kasus yang menimpa anaknya berakhir dengan mediasi.
“Anak-anak Timika dulu beda, tidak seperti sekarang. Kalau sekarang kita orang tua yang pusing karena mereka bentuk geng-geng diluar,” paparnya.
Menurut dia, panti rehabilitasi sangat penting supaya mental para generasi penerus Kabupaten Mimika itu bisa dibina dan direhabilitasi.(ana)