Timika, fajarpapua.com – Pemerintah Kampung Bulumen Distrik Jita Kabupaten Mimika, berhasil membelanjakan Alat Komunikasi Radio jenis Singel Side Band (SSB) menggunakan Belanja Anggaran Dana Desa (DD) yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp 28.000.000.
“Radio itu kita akan pakai untuk komunikasi dari Kampung Bulumen ke sesama kampung di Distrik Jita yang terhubung ke frekuensi yang sama. Terutama kepada radio milik distrik, Koramil, Puskesmas dan juga para pengusaha yang menggunakan radio di Distrik Jita dan ke Kabupaten Mimika,” ungkap Kepala Kampung Bulumen, Thomas Jimuta saat ditemui fajarpapua .com di Kampung Bulumen belum lama ini.
“Ini kerinduan kami. Komunikasi itu penting sekali. Apalagi kami di Jita belum bisa pakai telepon atau HP karena belum ada jaringan seperti di kota,” beber Thomas.
Menurut dia, anggaran yang dipakai untuk belanja radio tersebut sudah ditetapkan dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja Kampung (R-APBK) tahun 2022.
Selanjutnya pada penetapan APBK tahun 2022 di belajanja ADD Triwulan Pertama, Pemerintah Kampung sudah mencairkan anggaran dan membelanjakan peralatan radio serta kelengkapan lainnya.
“Ada satu paket radio dan perlengkapan lainnya yang sudah kita belanja dan pakai,” kata Thomas.
Dikemukakan, beberapa peralatan lainnya yang ikut dibelanjakan pada belanja aset tetap bidang komunikasi ialah radio komunikasi merk Unicom, pembangkit atau aki 24 Volt merk caterpilar, panel solar sel serta biaya jasa instalasi.
“Kita sudah pasang dan sudah pake sampai sekarang,” ucap Thomas dengan bangga.
Kata dia, sebelum dipasang di kampung, radio tersebut sudah dilaporkan ke petugas pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika untuk memperoleh saluran atau chanel komunikasi.
“Kami di chanel 7000. Saat kami on air, bisa memanggil atau monitor ke mana saja. Siapapun yang mendengar, bisa meresepon,” kata Thomas.
Dikatakan, melalui penggunaan radio komunikasi itu, pihaknya sudah pernah menghubungi Kantor Distrik Jita, Pos Koramil Jita, para pengusaha di Kampung Lumpur Jita, petugas kesehatan di Distrik Potowayburu, petugas kesehatan di Pustu Waituku, Kampung Waituku – Jita serta ke Kota Timika.
Dibalik penggunaaan radio tersebut, menurut Thomas, yang lucu dan unik yakni jika dari kampung hendak mengubungi Operator Sistem Aplikasi Keuangan Dana (Siskeudes) di Kota Timika6.
Thomas bercerita jika hendak dihubungi, biasanya dari kampung melakukan panggilan ke pusat Radio di Timika. “Biasanya ke Pak Dimara yang mantan anggota polisi. Dari Bapa Dimara, biasanya Bapa Dimara pakai HP telepon ke bendahara. Lalu bendahara bicara ke bapa, dan kami di kampung dapat bicara ke ibu bendahara dan sebaliknya melalui radio Bapak Dimara,” ujar Thomas.
Sementara itu, Pak Dimara yang juga purnawirawan polisi berpangkat Perwira menengah di Polsek Mimika Baru, Polres Mimika itu mengatakan, dirinya puas dan bangga bisa membantu beberapa kampung melalui panggilan komunikasi jenis radio.
“Komunikasi itu penting. Di kampung, untuk mengetahui informasi di kota dan sebaliknya, radio merupakan salah satu alat alternatif untuk dipakai,” beber Dimara.
Saat ini Dimara mengoperasikan dua unit alat Komunikasi Radio dan biasanya terhubung di frekuensi atau 7000, untuk jalur atau frekuensi panggilan umum.
Selain itu, Dimara menceritakan kalau dari wilayah pesisir hingga ke gunung, dirinya sudah pernah berkomunikasi dan memberikan informasi yang mereka tanyakan atau butuhkan.
“Kalau daerah seperti di gunung, saya biasanya monitor untuk kasih tahu informasi pesawat perintis. Biasanya maskapai memberi saya jadwal seperti tanggal dan jam. Saya akan monitor ke kampung atau pusat radio disana untuk memberitahu,” kata Dimara menutup Komunikasi itu.(edy).