Jayapura, fajarpapua.com – Duta Besar RI di Papua Nugini Andriana Supandi mengatakan pihak otoritas setempat masih melakukan penyelidikan terhadap insiden penembakan kapal ikan asal Merauke yang diduga dilakukan petugas patroli keamanan di wilayah perairan perbatasan.
“Otoritas PNG masih menyelidiki insiden penembakan yang diduga dilakukan tentara PNG terhadap nelayan Indonesia asal Merauke,” kata Andriana kepada wartawan di Jayapura, Rabu.
Hingga kini, nasib 13 nelayan asal Merauke yang dilaporkan ditangkap tentara PNG masih belum diketahui. Belum ada informasi terkait keberadaan para nelayan tersebut dari pejabat di Papua Nugini karena mereka juga masih menelusuri kasus tersebut, tambahnya.
Otoritas PNG juga belum dapat memastikan keberadaan para nelayan serta insiden penembakan terhadap kapal tersebut, kata Andriana melalui sambungan telepon.
KBRI di Port Moresby akan terus melakukan monitor terkait insiden tersebut dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Petugas patroli perbatasan Papua Nugini diduga menembak kapal nelayan asal Merauke, Senin (22/8), karena diduga melakukan penangkapan ikan secara ilegal. Peristiwa tersebut mengakibatkan seorang anak buah kapal (ABK) bernama Sugeng meninggal dunia.(ant)