Jakarta, fajarpapua.com – Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) menegaskan seluruh mahasiswa penerima beasiswa harus mampu menyelesaikan studinya tepat waktu.
Hal ini ditegaskan Kepala Divisi Monitoring dan Evaluasi (Monev) YPMAK, Kristianus Ukago saat bertemu dengan mahasiswa penerima beasiswa umum yang berasal dari beberapa perguruan tinggi swasta, Selasa (30/8) yang berlangsung di Aula Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP-AN) Jakarta.
Kristianus yang didampingi Kepala Divisi Humas YPMAK, Fransiskus Uamang dan Kepala Divisi Monev Pendidikan YPMAK, Dionisius Lewi Burdam mengatakan penerima beasiswa harus mematuhi sejumlah hal terutama dalam hal masa studi.
Mahasiswa penerima beasiswa tegasnya, tidak boleh mengambil cuti kuliah dan juga melewati batas waktu studi yang ditentukan yakni 5 tahun untuk mahasiswa strata 1 dan 3 tahun untuk peserta program pendidikan diploma tiga.
“Sesuai aturan YPMAK, penerima beasiswa maksimal 5 tahun untuk menyelesaikan studi meski menurut aturan pendidikan di kampus mahasiswa bisa menyelesaikan studinya selama 7 tahun,” ujar Kristianus Ukago.
Kristianus dalam kesempatan itu juga menegaskan, jika ada mahasiswa yang menyelesaikan masa studi melampaui ketentuan secara otomatis YPMAK akan menghentikan beasiswa kepada yang bersangkutan.
Penegasan batasan waktu masa studi ini ujarnya dimaksudkan agar mahasiswa penerima beasiswa termotivasi untuk menyelesaikan massa studi.
Selain itu urainya, hal itu juga dimaksudkan agar YPMAK juga dapat mengalokasikan beasiswa kepada anak-anak asli Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan di Kabupaten Mimika yang saat ini juga ingin melanjutkan pendidikan.
Menurut Kristianus Ukago, beasiswa yang disalurkan YPMAK memang sepenuhnya untuk mendukung pendidikan anak-anak asli Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan namun tetap harus ada pedoman yang harus dipatuhi oleh penerima.
Selain itu dalam kesempatan itu Kristianus Ukago memotivasi seluruh mahasiswa untuk bisa menyelesaikan studinya dan kembali mengabdi untuk membangun Kabupaten Mimika.
“Kami ingin kalian menyelesaikan pendidikan, buka drop out, bukan putus kuliah tetapi berhasil lulus dan kembali membangun daerah,” jelasnya.
Kristianus Ukago juga mengingatkan, dunia kerja di Kabupaten Mimika saat ini tidak seperti dahulu karena setiap pencari kerja selain ijasah juga harus memiliki skill serta pengetahuan tambahan.
“Dunia kerja di Timika saat ini tidak memberikan kekhususan kepada 7 suku seperti dahulu lagi. Saat ini harus memiliki skill, pengetahuan tambahan dan kemampuan diri. Untuk itu, kami berharap seluruh mahasiswa penerima beasiswa selain menyelesaikan studinya juga bisa menambah kemampuan diri atau skill seperti Bahasa Inggris serta kemampuan pengoperasian komputer,” jelasnya.
Sementara sebelumnya Manager Program Binterbusi, Roberth Manaku fasilitas yang diterima melalui YPMAK sangat bagus dan berbeda dibanding dengan beasiswa serupa dari lembaga lain.
“Program pemberdayaan bidang pendidikan yang diterima mahasiswa asli Kamoro dan Amungme sangat baik karena membackup seluruh kebutuhan baik biaya pendidikan, biaya hidup, biaya kesehatan hingga biaya perumahan,” ujarnya.
Untuk itu Binterbusi sepakat dengan YPMAK agar mahasiswa penerima beasiswa dapat memanfaatkan albitu dengan baik.
Selain bertemu dengan Binterbusi sebagai mitra pengelolaan beasiswa, Tim Monev YPMAK juga berkesempatan bertemu dan berdiskusi dengan mahasiswa penerima beasiswa dari seluruh perguruan tinggi swasta.
Mahasiswa penerima beasiswa yang hadir dalam pertemuan juga diminta mengisi quisioner yang telah disiapkan oleh Tim Monev YPMAK guna mencari masukan untuk perbaikan program pendidikan. (mas)