Jakarta, fajarpapua.com – PT Freeport Indonesia (PTFI) meraih Penghargaan Subroto 2022 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.
PTFI memenangkan penghargaan dalam kategori Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Mineral Terinovatif, subkategori Mineral Logam, bidang Sosial Budaya atas komitmen PTFI melakukan kegiatan usaha yang berkelanjutan, melalui pengembangan sumber daya manusia di sekitar area operasi perusahaan.
Penghargaan Subroto merupakan penghargaan tertinggi dari Kementerian ESDM yang sudah terlaksana sebanyak lima kali sejak tahun 2017. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap para pemangku kepentingan yang telah berkontribusi memajukan sektor energi dan sumber daya mineral dalam negeri.
“Pemerintah mengucapkan terima kasih bagi PTFI yang terus menunjukkan komitmennya mengembangkan dan memberdayakan masyarakat Papua, khususnya di bidang sosial dan budaya. Pemerintah berharap PTFI akan senantiasa menunjukkan kepemimpinannya sebagai perusahaan yang peduli terhadap praktik pertambangan yang berkelanjutan di Indonesia,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif yang turut menghadiri Penghargaan Subroto 2022 secara virtual.
Penghargaan ini adalah Penghargaan Subroto kedua yang PTFI raih, setelah tahun lalu PTFI meraih penghargaan di kategori Wajib Bayar dengan Kontribusi PNBP Terbesar.
Penghargaan diberikan terkait dengan perhatian perusahaan terhadap pelestarian kearifan dan budaya lokal melalui pemberdayaan serta pengembangan pengukir muda Kamoro bekerjasama dengan Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe di Timika.
“Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi pemerintah Indonesia yang menjadi semangat bagi kami untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat. Kami menyadari bahwa tidak ada perusahaan yang sukses di tengah masyarakat yang gagal, dan semangat inilah yang senantiasa memacu kami untuk terus memajukan masyarakat yang hidup berdampingan dengan kami,” kata Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.
Selama lebih dari 55 tahun beroperasi di Indonesia, PTFI terus mengembangkan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan di berbagai bidang, terutama pendidikan, kesehatan, dan kemandirian ekonomi. PTFI berharap berbagai program strategis ini akan membantu pemerintah mewujudkan masyarakat Papua yang lebih mandiri dan lebih berdaya saing.
Di bidang pendidikan, PTFI telah mendirikan lima Sekolah Asrama Taruna Papua dan memberi akses pendidikan gratis bagi anak-anak Papua yang berasal dari tujuh suku di Mimika. Selain itu, PTFI pun terus memberi beasiswa pendidikan bagi anak-anak Papua hingga tingkat perguruan tinggi di dalam dan luar negeri.
Di bidang kesehatan, PTFI memberi layanan kesehatan secara gratis bagi masyarakat Papua melalui satu rumah sakit dan tiga klinik, serta melalui program Klinik Terapung dan Dokter Terbang untuk menjangkau masyarakat Papua yang tinggal di area terpencil. Di bidang kemandirian ekonomi, PTFI terus memberi pendanaan bagi ratusan UMKM serta pembinaan pengembangan perkebunan, pertanian, perikanan, dan peternakan bagi masyarakat Papua.
Sejak tahun 1992 hingga 2021, nilai investasi sosial PTFI telah mencapai 1,9 miliar dolar AS. Hingga masa operasi PTFI selesai di tahun 2041, investasi sosial PTFI diperkirakan akan mencapai 100 juta dolar AS setiap tahun.
Program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat ini akan terus PTFI lakukan dengan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, terutama pemerintah Kabupaten Mimika untuk memastikan berjalannya program yang berkesinambungan dengan tujuan pembangunan daerah.
“Keberadaan PTFI telah memberi dampak positif bagi pertumbuhan daerah Mimika, terutama dalam memajukan kualitas sumber daya manusia Papua. Pemerintah Mimika terus mendukung PTFI untuk dapat beroperasi secara berkelanjutan dan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat Mimika,” kata Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob.