BERITA UTAMAPAPUA

Festival Ulat Sagu Meriahkan Pelaksanaan Kongres KMAN VI, Dorong Kaum Muda Kenali Kearifan Lokal

84
×

Festival Ulat Sagu Meriahkan Pelaksanaan Kongres KMAN VI, Dorong Kaum Muda Kenali Kearifan Lokal

Share this article
8620c875 3b9c 46f8 a077 be5abadeb846
Tehnik pencarian ulat sagu secara tradisional yang ditampilkan pada Festival Ulat Sagu II Tahun 2022 di Sentani. Foto: HSB

Jayapura, Fajarpapua.com– Pemerintah Kabupaten Jayapura menggelar Festival Ulat Sagu ke II Tahun 2022 bersamaan dengan pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI.

Festival ulat sagu ini dibuka, oleh Direktur Masyarakat Adat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Direktorat KMA Kemendikbud Ristek) Syamsul Hadi bersama Wakil Bupati Jayapura Giri Wijayantoro di Hutan Sagu Kampung Yoboi, Senin (25/10) lalu.

Direktorat KMA Kemendikbud Ristek) Syamsul Hadi mengatakan, festival ulat sagu ini merupakan salah satu upaya meningkatkan pengembangan kebudayaan, dan mendorong generasi muda kembali mengenali kearifan lokal yang ada.

“Sebenarnya dari leluhur masyarakat di Papua sudah ada, namun ini perlu dikembangkan dan dikembalikan ke budaya, memang kalau dilihat dari Festival Ulat Sagu ke II ini menyatu dengan alam apalagi tepatnya ada di Hutan Sagu Kampung Yoboi. Jadi pemanfaat daun, batang pohon hingga sari sagunya bisa di tampilkan pada Festival ini,”kata Syamsul Hadi.

Oleh karena itu, Direktorat Jendral Kebudayaan akan tetap mengawal masyarakat adat di Papua, dalam inovasi yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kebudayaan di Tanah Papua.

“Ini bagian dari amanat presiden mengenai kedaulatan pangan, kami mendorong tidak hanya tanah Papua tapi seluruh wilayah untuk menggali potensi kembali ke makanan lokal, gerakan ini sudah dari NTT, Kalimantan dan Papua, kedepannya akan di wilayah lain lagi,”ungkapnya.

Ditempat yang sama Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro menyebutkan, sagu memiliki potensi yang cukup melimpah, karena tidak hanya sari pohon sagu saja, namun juga ulat sagu dapat di konsumsi menjadi makanan khas di wilayah Kabupaten Jayapura.

“Kalau di tempat lain di pohon turi, dan yang disini ulat sagu betul di konsumsi oleh masyarakat, dan mudah-mudah masyarakat yang datang di Festival Ulat Sagu ke-II ini bisa rindu memakan ulat sagu di Sentani,” kata Giri kepada wartawan usai pembukaan Festival Ulat Sagu ke II Tahun 2022.

Lanjut Giri, untuk melestarikan pohon sagu ini diperlukan kesadaran masyarakat dalam menjaga dan merawat hutan sagu yang ada di Kabupaten Jayapura, karena pohon sagu banyak memiliki nilai ekonomis yang bisa menambah pendapatan masyarakat setempat.

“Hari ini kita sampaikan pada semua masyarakat, bahwa pohon sagu yang di ambil banyak manfaatnya yakni ampas sagu bisa jadi pakan ternak, daun pohon sagu bisa jadi ataupun rumah. Kemudian kulit pohon sagu bisa jadi lantai dan dinding rumah,, tapi kesadaran untuk mempertahankan hutan sagu dengan cara menanam kembali pohon sagu itu kurang,”ucap Giri.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *