BERITA UTAMAPAPUA

Setahun di Pengungsian Warga Ingin Kembali ke Kiwirok, KKB Lamek Taplo Diminta Tidak Ganggu Keamanan

cropped cnthijau.png
10
×

Setahun di Pengungsian Warga Ingin Kembali ke Kiwirok, KKB Lamek Taplo Diminta Tidak Ganggu Keamanan

Share this article
cdac0d1a 5b65 46d2 8f8f 8089667e6f8c
Danrem 272/PWY, Brigjen JO Sembiring saat menyambangi prajurit yang bertugas di Kiwirok, Pegunungan Bintang. Foto: Istimewa

Jayapura, fajarpapua.com– Sekurangnya telah satu tahun warga disejumlah kampung di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang meninggalkan kampung halaman mereka.

Warga terpaksa mengungsi karena merasa tidak aman berada di kampung halamannya karena selama ini kerap diganggu oleh anggota Teroris KKB Papua pimpinan Lamek Taplo.

ads

Komandan Korem 172/Praja Wira Yakti Brigjen TNI Jo Sembiring menyatakan saat ini warga ingin kembali ke kampung mereka.

Untuk itu dirinya menghimbau KKB Lamek Taplo untuk tidak lagi mengganggu keamanan dan mendukung rencana pemulangan masyarakat Kiwirok tersebut.

“Saya minta kepada saudara saya Lamek Taplo mari sama-sama membantu masyarakat Kiwirok dan jaga masyarakat kita. Kasihan masyarakat yang sudah setahun lebih tidak melihat rumahnya, kampungnya, kebunnya dan mereka ini ingin maju dan kembali ke Kiwirok,” katanya, Sabtu (5/11).

Jenderal Bintang Satu ini juga meminta KKB Papua pimpinan Lamek Taplo untuk menghentikan kekerasan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.

“Semoga pada Desember nanti warga Kiwirok dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan damai. Tahun depan kita akan membangun Kiwirok dan Bupati Pegunungan Bintang sendiri juga berkomitmen untuk memperhatikan pembangunan di Kiwirok,” bebernya.

Mengenai jumlah masyarakat Kiwirok yang ingin kembali menurut Jenderal Sembiring berjumlah sekitar kurang lebih 370 orang.

“Data dari Polri yang ingin kembali dulu itu 50 masyarakat dan kita akan lihat perkembangannya dan yang ingin kita pastikan adalah bagaimana masyarakat merasa aman. TNI dan Polri siap menjaga warga di Kiwirok ini. Saya minta juga Lamek Taplo jangan menembaki pesawat komersil karena ini menunjukkan di dunia Internasional bahwa kita ini tidak bermartabat dan ini bisa menjadi insiden,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Pegunungan Bintang, Spei Bidana mengatakan mendukung penuh pemulangan masyarakat Kiwirok yang keluar pasca September 2021 lalu dan berharap Kiwirok dapat kembali aman dan dibangun.

Bupati meminta pihak keamanan TNI-Polri menjamin keamanan Kiwirok dan memastikan pesawat komersil bisa masuk sehingga bantuan dan pembangunan akan bisa dilakukan.

“Jika TNI-Polri pastikan keamanan dan pesawat komersil bisa masuk maka masyarakat akan kembali yakni terlebih dahulu kepala kampung dan pemuda dan selanjutnya masyarakat umum,” ungkapnya.

Selain itu Bupati juga meminta dukungan Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Pusat untuk mendukung upaya Pemda Pegunungan Bintang untuk mengembalikan keadaan Kiwirok dan melakukan pembangunan di Kiwirok.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *