Timika, fajarpapua.com – Sukses melakukan pembinaan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang didirikan oleh khususnya putra daerah Papua, PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali memberikan sertifikat kepada sembilan pengusaha binaan yang sudah sukses dan mandiri.
Penyerahan sertifikat dan plakat kepada para peserta program dilakukan dalam acara Kemandirian Peserta Program Pembinaan dan Pengembangan UMKM Angkatan ke VI, di Rimba Papua Hotel, Rabu (14/12).
Kepala Seksi UMKM PTFI, Ronny Yawan mengatakan, para pengusaha yang sudah mandiri tersebut telah mendapatkan pendampingan 5 hingga 10 tahun.
Dimana tingkat pendampingan lanjutnya disesuaikab dengan perkembangan dari masing-masing binaan.
“Jadi kami melakukan pendampingan ada yang 5 tahun dan ada juga yang 10 tahun itu tergantung perkembangan. Mereka rata-rata bergerak dibidang jasa dan juga ada retail,” kata Ronny.
Menurutnya dalam program pembinaan tersebut ada empat tahapan yaitu pendampingan, pelatihan, support pendanaan usaha dan studi kelayakan bisnis.
“Awalnya kita melakukakn asessment dulu yaitu dengan melihat kondisi dan apa masalah yang mereka dihadapi. Berdasar assessment itu, kemudian kami mulai menilai dia membutuhkan apa. Selanjutnya kita lakukan pendampingan dan setiap tahun kita evaluasi,” tuturnya.
Ronny mengungkapkan, yang menjadi tantangan adalah para pengusaha yang ada ini pengalaman mereka sangat rendah.
Hal ini wajar mengingat latar belakang pendidikan yang berasal dari bebagai tingkatan bahkan ada yang hanya mengenyam pendidikan di tingkat sekolah dasar.
“Pengalaman soal bisnis para binaan sangat rendah sekali dan terbatas. Nah ketika mendapatkan kesempatan membuka usaha mereka sulit menjaga atau memanage bisnis mereka,” tuturnya.
Selanjutnya Vice President Community Development PTFI, Nathan Kum mengatakan, manajemen mengapresiasi para user yang telah menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat yang saat ini telah mengikuti program pembinaan dan pengembangan UMKM.
Lanjutnya, sembilan pengusaha yang dilepas (mandiri) ini bisa bersaing dengan pengusaha lainnya yang ada di Mimika dengan tetap menjalin komunikasi yang baik, dan terus belajar untuk menjadi lebih baik kedepannya.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri, harus bekerjasama agar semua program kegiatan ini bisa sukses. Walaupun lama, mulai dari 5 tahun maupun 10 tahun, karena semua itu butuh pembelajaran, bimbingan agar bisa mandiri,” tuturnya.
Sementara mewakili Pemda Mimika Kepala bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Mimika, Samuel Yogi mengatakan, pemerintah daerah sangat serius dalam memajukan para pelaku UMKM di Mimika.
Hal ini dibuktikan dengan diraihnya juara 1 di Bali serta menggelar Festival UMKM dan membuka pusat oleh-oleh Kabupaten Mimika.
“Saat ini pemerintah daerah be dengan semua pihak, mulai dari BUMN dan lainnya, agar UMKM kita kedepan bisa lebih maju. Jangan hanya Tambang yang mendunia, tapi UMKM juga harus mendunia,”ujarnya.
Perwakilan UMKM penerima penghargaan, Hironimus Urmami yang mewakili para pengusaha yang sudah mendapatkan pembinaan mengucapkan terima kasih kepada PTFI karena program pembinaan sangat membantu dan memajukan masyarakat asli Papua.
Selain itu ia juga berterima kasih kepada Pemda Mimika yang memberikan dukungan terhadap program tersebut.
“Terima kasih sudah membina kami dan kami mohon agar saudara-saudara kami yang lain juga dibina agar bisa menjadi pengusaha seperti saudara kami dari luar Papua,” ungkapnya.
Seperti diketahui program kemandirin didirikan sejak tahun 1998 yang hingga saat ini sudah mencapai angkatan ke VI.
Selama program berlangsung sebanyak 52 pengusaha binaan yang sudah berjalan mandirikan.
Sementara jumlah keseluruhan binaan ada sebanyak 198 peserta program dan saat ini tersisa 189 yang masih dibina.(ron)