Penulis: Muhammad Eka Febri
(Wartawan fajarpapua.com)
ADA fakta yang menarik terkait dengan Pembangunan Gedung Perguruan Muhammadiyah Mimika yang pada Kamis (16/2) kemarin diresmikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Gedung megah yang terletak di Jalan Bhayangkara, Jalur V Koperapoka Timika itu ternyata awalnya dibangun dengan modal hanya Rp 7 juta pada Tahun 2015 lalu.
Hal itu diungkapkan Ketua Muhammadiyah Kabupaten Mimika Juma’ Aziz saat memaparkan perkembangan organisasi tersebut dihadapan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan para undangan.
Menurutnya, pembangunan Gedung Perguruan Muhammadiyah di Kabupaten Mimika dimulai dengan peletakan batu pertama pada Tahun 2015.
“Alhamdulillah pada Tahun 2015 kita mulai meletakkan batu pertama dengan modal 7 juta rupiah, namun dengan Kuasa Allah kami bisa menghasilkan bangunan yang punya nilai 5,6 miliar rupiah,” ungkapnya.
Menurut Juma’ Azis juga menegaskan pembangunan gedung perguruan ini dapat terwujud tak lepas pula dari bantuan saudara-saudara muslim yang ada di Timika.
“Terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu. Terima kasih juga untuk Pemerintah Kabupaten Mimika, karena telah memberikan izin dan hibah dana serta bantuan dari Bagian Kesra Setda Mimika berupa bangunan,” ucapnya.
Sementara itu mewakili Plt. Bupati Mimika, Staf Ahli Bupati Septinus Timang mengucapkan selamat atas peresmian Gedung Perguruan Muhammadiyah Mimika.
“Ini merupakan sebuah prestasi bagi seluruh Pengurus Muhammadiyah yang telah bekerja keras demi membangun perguruan ini,” ujarnya.
“Saya harap Muhammadiyah sebagai suatu lembaga besar yang berpegang teguh pada agama, dapat menciptakan anak-anak yang berprestasi dalam pendidikan maupun agama,” harap Septinus.
Hadirnya Muhammadiyah di tengah masyarakat Kabupaten Mimika kata Septinus, sangatlah baik. Terutama dalam membentuk keanekaragaman dalam beragama, karena Muhammadiyah sangat berkembang pesat dalam dunia pendidikan dan kesehatan.
Untuk itu diharapkan agar Muhammadiyah Mimika bisa menunjukkan eksistensi dan perannya dalam membangun Kabupaten Mimika dengan tidak memandang serta membeda-bedakan agama, suku, dan ras.
“Mari kita bergandengan tangan, saling mengasihi dan mempererat tali persaudaraan kita, demi menjaga keharmonisan dan kedamaian di Timika, kota yang kita cintai,” pintanya.
Ditegaskan Pemda Kabupaten Mimika kedepan akan terus memberikan dukungan kepada Muhammadiyah dan organisasi lainnya untuk maju dan berkembang, sesuai dengan visi dan misi yang ada di Kabupaten Mimika.
Sedangkan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan Kota Timika adalah satu dari beberapa kota di Indonesia yang mencerminkan keberagaman.
Apalagi dengan salam kearifan dan motto Eme Neme Yauware yang artinya Bersatu, Bersaudara, Membangun yang dinilai sama dengan spirit Muhammadiyah dan spirit Islam secara umum.
“Islam itu agama yang membawa dan menebar kebajikan untuk semua. Maka misi utama Islam dalam Al-Quran adalah menebar rahmat bagi semesta alam ciptaan Allah, dalam bentuk seluruh lingkungan dimana kita hidup,” katanya. ***