BERITA UTAMAMIMIKA

Knalpot Racing Makin Merajalela di Timika, IMI Mimika Ajak HMI dan Komunitas Roda Dua Lakukan Sosialisasi

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
3
×

Knalpot Racing Makin Merajalela di Timika, IMI Mimika Ajak HMI dan Komunitas Roda Dua Lakukan Sosialisasi

Share this article
IMG 20230310 WA0013
Foto bersama usai kegiatan sosialisasi knalpot racing.

Timika, fajarpapua.com – Ketua Korwil Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Mimika, Tanzil Azhari, bersama pengurus menggelar sosialisasi fenomena knalpot racing yang kembali merajalela di Kota Timika.

Sosialisasi bertema ngopi bareng di salah satu Cafe bilangan Jalan Budi Utomo itu menggandeng Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mimika, Komunitas Roda Dua Mimika serta media massa.

Ads

Tanzil dalam arahannya mengemukakan sosialisasi sengaja dilakukan di pinggir jalan Budi Utomo agar peserta bisa menyaksikan langsung fenomena penggunaan knalpot racing yang makin marak di Timika.

“Bisa saksikan sendiri, saat kita bicara sekarang di jalan sana knalpot racing malah makin bebas, saya mengambil tempat di sini supaya kita bisa saksikan dan dengar langsung suara knalpot racing,” ungkapnya.

Tanzil yang juga anggota DPRD Mimika itu menyatakan, selama ini keberadaan knalpot racing selalu dituduhkan pada komunitas motor atau roda dua.

“Tapi sekarang kita bisa saksikan apakah mereka yang sekarang lalulalang di jalan pakai knalpot racing dari IMI ? atau Komunitas Roda Dua Mimika? Kan bukan. Karena kalau di komunitas pasti ijinnya sudah kita cabut dua tahun tidak boleh ikut balapan,” pungkasnya.

Menurut Tanzil, dirinya sengaja mengajak beberapa lembaga agar ikut membantu mensosialisasikan himbauan mengajak warga untuk mengurangi penggunaan knalpot racing.

“Karena soal knalpot racing ini punya keterkaitan, tidak mungkin ada knalpot racing kalau tidak ada bengkel yang jual, bengkel jual karena ada ijin dari Disperindag soal pemasukan barang, semua ini saling berkaitan,” pungkasnya.

Rencana kedepan, IMI akan melakukan sosialisasi lewat pembagian pamflet dan pemasangan spanduk di pertigaan jalan. “Tentu kami akan gandeng polisi untuk kegiatan ini,” ujarnya.

“Apalagi menjelang bulan suci ramadhan, hari minggu jam ibadah, knalpot racing ini sangat mengganggu,” bebernya.

Sedangkan perwakilan Komunitas Roda Dua, Andi Lalu Hiskam menyatakan penertiban knalpot racing perlu menggandeng lembaga lain seperti Dinas Perhubungan.

“Karena mereka yang punya alat untuk mengukur kelayakan kendaraan, misal untuk knalpot toleransinya berapa desibel,” paparnya.

Terkait kebisingan sudah ada dalam UU lingkungan hidup.

Namun terkadang yang menjadi dilematis ada beberapa jenis kendaraan seperti Kawasaki yang bunyi knalpotnya harus dinaikkan beberapa desibel supaya motor bertenaga.

“Bukan hanya knalpot, klakson juga harus diatur berapa desibel. Memang perlu diaktifkan lagi forum lalu lintas yang melibatkan banyak instansi seperti Pemda, kepolisian, intelektual, media dan lain-lain,” ujarnya.

Ketua HMI Mimika, Muhammad Amin mengpresiasi langkah ketua IMI Mimika yang menginisiasi pertemuan tersebut.

“Di sini bagus kita langsung dengar knalpot racing. Kajian HMI memang knalpot racing sangat ganggu ketenangan warga, bisa menimbulkan gesekan, keributan ditengah jalan hingga perkelahian. Kepolisian perlu mengambil langkah tegas. Apalagi jelang Ramadhan, termasuk saat ibadah hari minggu. Knalpot ini makin liar,” bebernya.(ana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *