BERITA UTAMAMIMIKA

Komkep Keuskupan Timika: IYD Diselenggarakan 5 Tahun Sekali, Berawal dari ‘Menemukan Wajah Yesus Dalam Realitas Kemiskinan’

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
3
×

Komkep Keuskupan Timika: IYD Diselenggarakan 5 Tahun Sekali, Berawal dari ‘Menemukan Wajah Yesus Dalam Realitas Kemiskinan’

Share this article
IMG 20230325 WA0044
Pastor Maximilianus Dora, OFM

DALAM Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) pada Oktober 2010 yang bertema ‘Menemukan Wajah Yesus dalam Realitas Kemiskinan, Budaya-budaya dan Agama-agama,’ direkomendasikan adanya pertemuan akbar Orang Muda Katolik (OMK) se-Indonesia dengan arah pertemuan adalah katekese yang kreatif, ibadah yang penuh ilham, serta kegiatan yang memberi pencerahan bagi OMK Indonesia.

Pertemuan akbar ini kemudian dikenal dengan Indonesian Youth Day (IYD). Pada Sidang Konferensi Waligereja Indonesia (Sidang KWI) tahun 2015 diputuskan IYD diselenggarakan setiap 5 tahun sekali.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

IYD pertama diselenggarakan pada 20-26 Oktober 2012 di Sanggau, Kalimantan Barat. Tema 2012: “Berakar dan Dibangun dalam Yesus Kristus, Berteguh dalam Iman” (Kol 2:7). Sub Tema: “OMK Semakin Meng-Indonesia”.

IYD kedua diselenggarakan pada 1-6 Oktober 2016 di Keuskupan Manado. Tema IYD Manado 2016: “OMK: Sukacita Injil di Tengah Masyarakat Indonesia yang Majemuk”. Pendasaran biblis: Jadikanlah semua bangsa muridKu (Matius 28: 19).

Tema IYD ketiga yang akan diselenggarakan di Keuskupan Agung Palembang terinspirasi dari Tema Hari Orang Muda Sedunia 2022: “Mary arose and went with haste.” (Luk 1:39). Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Maria, Bangun dan Bergegas.

Dalam situasi di mana pandemi belum usai, pastoral pendampingan orang muda mencari jalan-jalan kreatif untuk tetap bisa menemani dan mendampingi orang muda.

Tak bisa dipungkiri, ada banyak juga orang muda yang berada dalam situasi sulit baik dari sisi ekonomi, relasi sosial, maupun juga dalam hal pendidikan dan pengajaran iman. Ajakan “bangun”, yang kemudian dibahasakan dengan kata: BANGKIT menjadi relevan dan kontekstual untuk digemakan kembali saat ini.

Kata “bergegas” ingin dimaknai secara lebih luas dan ditempatkan dalam konteks Indonesia. Situasi keragaman bangsa Indonesia adalah berkat yang harus kita syukuri.

Di sisi lain, identitas diri sebagai Katolik harus dihayati dengan militan. Iman kekatolikan yang makin kuat dan solid memperkuat kemauan untuk menjadi solider.

Di situlah kata bergegas dimaknai sebagai ajakan untuk BERSAKSI. Ada perjumpaan, tapi juga ada pewartaan kabar gembira. Dan, untuk mewartakan kabar gembira dalam kata dan perbuatan, iman harus dihayati benar-benar.

Oleh karena itu, tema IYD 2023 di Keuskupan Agung Palembang adalah *Orang Muda Katolik, Bangkit dan ‘Bersaksilah’. (Komkep keuskupan Timika, RP. Maximilianus Dora, OFM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *