BERITA UTAMAPAPUA

Dokter Mawartih, Spesialis Paru di RSUD Nabire Ternyata Korban Pembunuhan, Pelaku Berhasil Ditangkap

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
6
×

Dokter Mawartih, Spesialis Paru di RSUD Nabire Ternyata Korban Pembunuhan, Pelaku Berhasil Ditangkap

Share this article
IMG 20230329 WA0058
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri

Jayapura, fajarpapua.com- Penyebab kematian tragis Dokter Mawartih Susanty pada 9 Maret 2023 lalu akhirnya terungkap.

Hal ini setelah Polres Nabire berhasil menangkap pelaku pembunuhan dokter spesialis paru yang bertugas di RSUD Nabire.

ads

Seperti diketahui, Dokter Mawartih Susanty yang merupakan satu-satunya dokter spesialis di Rumah Sakit Nabire itu ditemukan ditemukan meninggal di rumah dinasnya kompleks  RSUD Nabire, Papua Tengah pada, Kamis (9/3).

Dari hasil pemeriksaan jenazah korban ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban, dan polisi mengembangkan penyelidikan dan berhasil mengungkap pelaku.

Terkait penangkapan pelaku ini dibenarkan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (29/3) siang di Mapolda Papua.

“Benar pelaku kita sudah tangkap. Pelaku berinisial KY merupakan cleaning service di rumah sakit Nabire. Ini didapat setelah kita mencocokan hasil swab mohon maaf dari puting susu korban, jadi air liur pelaku identik dengan yang ada di korban,” jelas Kapolda Fakhiri.

Diungkapkan, berdasar bukti itu diduga kuat KY merupakan pembunuh Dokter Mawartih Susanty sehingga kemudian diamankan.

Setelah dilakukan pemeriksaan, kepada penyidik pelaku mengakui perbuatannya dan hasil DNA dari barang bukti swab puting susu korban ditemukan cocok dengan pelaku.

Kapolda Fakhiri mengungkapkan, dari hasil pengembangan motif KY hingga membunuh karena kecewa kepada korban yang melakukan pemotongan upah insentif Covid 19 pada tahun 2020.

Dalam pengakuannya, pelaku mengungkapkan dirinya seharusnya menerima insentif sebesar Rp 15 juta namun ternyata hanya menerima Rp 7 juta.

Hal ini lanjutnya membuat KY dendam dan gelap mata sehingga menganiaya Dokter Mawartih dengan cara menutup wajah korban memakai rok bintik-bintik putih hingga tewas.

Setelah melakukan aksinya, KY kemudian menyimpan rok bintik-bintik dalam lemari kamar dan kemudian membersihkan TKP.

“Hingga kini berdasar pengakuan pelaku, aksi bejat itu dilakukan seorang diri. Namun kita masih terus berupaya apakah pelaku sendiri atau ada pelaku lainnya,”ungkap Fakiri.

Selain itu ujar Kapolda Fakhiri, terkait pengakuan dan motif pelaku melakukan pembunuhan akan didalami Polres Nabire.

“Kita akan dalami apakah korban ini yang memang menangani hal itu atau tidak. Hari ini saya juga perintahkan untuk lakukan pendalaman terkait motif pelaku, kita periksa menyeluruh dan akan sampaikan ke publik,” tuturnya.

Ditanya apakah korban juga mengalami kekerasan seksual?  Kapolda Fakhiri mengungkapkan hal itu masih diselidiki lebih lanjut.

“Sedang segera didalami, apakah memang sebelum lakukan kekerasan ada hal-hal itu atau tidak. Apakah dilakukan sebelum atau setelah meninggal, kami akan dalami ini,”  tutupnya.

Polisi dalam kasus ini, kata Kapolda, juga mengamankan barang bukti berupa  handphone milik korban yang disimpan pelaku di gudang lantai dua ruang Poli RSUD Nabire .

Untuk pasal yang dikenakan, menurut Kapolda sementara adalah pasal 340 KUHP karena terindikasi pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal hukuman mati.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *