BERITA UTAMAPAPUA

Panglima TNI Tegaskan Prajurit yang Meninggal Bertugas Mencari Keberadaan Pilot Susi Air, Ini Jumlah Korban

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
6
×

Panglima TNI Tegaskan Prajurit yang Meninggal Bertugas Mencari Keberadaan Pilot Susi Air, Ini Jumlah Korban

Share this article
IMG 20230418 WA0033
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono

Timika, fajarpapua.com – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menungkapkan 36 Prajurit yang sedang melaksanakan tugas pencarian Susi Air satu meninggal Dunia dan empat luka-luka.

Prajurit yang meninggal dalam kontak tembak dengan KKB tersebut bernama Pratu Miftahul Arifin dan hingga kini Jenazah belum dievakuasi lantaran terkendala cuaca.

ads

Selain itu, Panglima TNI berkunjung ke Timika guna melihat pola Pengendalian Operasi Pamrahwan serta melihat dan mendengar secara langsung dari lapangan tentang situasi yang tengah ramai di media belakangan ini.

“Saya sudah mendapatkan informasi yang akurat, bahwa dari 36 prajurit yang sedang mencari keberadaan pilot Susi Air. Di Jalan kita dihadang oleh KST dan terjadi kontak tembak kemudian dari kontak tersebut dari 36 pasukan TNI yakni satu yang meninggal. Atas nama Pratu Miftahul Arifin, dan 4 orang luka tembak yang tadi baru dievakuasi,” ujar Panglima Yudo dalam konferensi pers di Pangkalan TNI AU Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Selasa (18/4).

Selain satu yang meninggal dan empat Prajurit lainnya mengalami luka, ternyata kata Panglima masih terdapat empat personel yang belum terkonfirmasi keberadaannya.

“Empat yang luka-luka kondisinya selamat dalam keadaan sadar. Dan ada 4 personel lagi yang belum terkonfirmasi keberadaannya,” ucapnya.

“Saat ini kami sedang berkonsentrasi evakuasi yang meninggal, karena kondisinya terjatuh di jurang. Sampai saat ini belum berhasil karena terkendala cuaca,” katanya.

“Untuk pasukan yang lain aman, sudah berada di Pos Mugi Nduga. Sekarang tinggal evakuasi yang meninggal ini,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya tetap melakukan operasi penegakan hukum, namun dengan kondisi yang seperti saat ini dan khusus untuk daerah tertentu maka strateginya diubah menjadi Operasi Siaga Tempur.

“Kita tetap melakukan operasi penegakan hukum, tetapi tentunya dengan kondisi seperti itu dan khusus daerah tertentu ya kita ubah menjadi operasi siaga tempur. Komunikasi sosial tetap kita lakukan, tetapi ketika menghadapi seperti ini ya harus melaksanakan siaga tempur,” tegas Panglima.

Lanjut Panglima bahwa dalam kondisi seperti ini tidak ada tambahan alutsista maupun pasukan, karena pasukan yang ada ini merupakan pasukan rotasi.

Lebih lanjut lagi, dengan kejadian seperti ini, akan dilakukan evaluasi.

“Nanti akan jadi evaluasi kita semuanya. Pasukan yang sudah lama mungkin morilnya turun ya kita ganti,” katanya.

Panglima juga menyebut bahwa pemberitaan yang dilakukan oleh Juru Bicara OPM Sebby Sambom semuanya Hoax dan terbilang menyudutkan TNI.

“Jadi dengan pemberitaannya Sebby Sambom itu Hoax semuanya, kita jangan selalu percaya dengan mereka karena mereka selalu menyebar Hoax dan selalu menyudutkan kita,” tegasnya. (feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *