BERITA UTAMAMIMIKA

Trip Pertama Layanan Klinik Bergerak, Penyakit Malaria dan ISPA Masih Mendominasi

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
7
×

Trip Pertama Layanan Klinik Bergerak, Penyakit Malaria dan ISPA Masih Mendominasi

Share this article
31d3aa72 87e5 4bf1 aaf5 2fe8cce4c829
YPMAK saat memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat di pesisir dan pedalaman Mimika.

Program Kesehatan merupakan salah satu program rutin Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).

Program yang didanai dari Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia ini dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Amungme, Kamoro dan lima suku kekerabatan di Kabupaten Mimika.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Secara berkala, YPMAK terus memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat di pesisir dan pedalaman Mimika. Kampung Sehat adalah salah satu program yang dijalankan oleh Divisi Kesehatan YPMAK. Kampung Sehat sendiri terintegrasi dengan Layanan Klinik Bergerak.

Klinik Bergerak hadir untuk melengkapi upaya peningkatan kesehatan masyarakat khususnya Suku Amungme dan Kamoro di Kabupaten Mimika. Kegiatan ini rutin dilakukan dan secara berkala mengunjungi kampung-kampung di Pesisir dan pedalaman Mimika.

Pada layanan perdana di tahun 2023, Tim Klinik Bergerak Kampung Sehat melayani wilayah Distrik Mimika Barat Jauh dan Mimika Barat Tengah berlangsung sejak tanggal 13 hingga 22 Maret 2023 lalu. Kampung-kampung yang menjadi sasaran program yaitu : Kampung Aindua, Kampung Umar Ararau dan Kampung Kapiraya.

Beberapa kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan yaitu : Mass Blood Survey Malaria, Balai Pengobatan Umum, Pemeriksaan Kehamilan/ANC dan USG Kehamilan, Skrining TBC, Kusta dan Pemeriksaaan HIV/AIDS, pelatihan untuk tenaga Kesehatan serta Edukasi Kesehatan Masyarakat dilakukan sesuai dengan keadaan wilayah intervensi.

Dalam kegiatan ini, dilakukan pemeriksaan 340 pasien, pemeriksaan 10 ibu hamil dan 448 pemeriksaan malaria untuk masyarakat di Aindua, Ararau dan Kapiraya.

Selain itu juga dilakukan skrining TBC dan Kusta. Tak hanya mendapat layanan kesehatan, sebelum pemeriksaan darah malaria masyarakat yang datang juga di edukasi tentang pentingnya kesehatan.

Dari laporan kegiatan yang ditulis tim Kampung Sehat, pada layanan trip pertama jumlah kasus terbanyak adalah malaria dengan 146 kasus dan ISPA dengan 74 kasus. Peningkatan kasus malaria terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup yang bersih serta kurangnya pemakaian kelambu di dalam rumah.

Sementara kasus infeksi pernafasan akut (ISPA) terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *