Timika, fajarpapua.com – Warga Kelurahan Perintis Distrik Mimika Baru meminta wilayah mereka mendapat sentuhan pembangunan seperti daerah lainnya di wilayah Kota Timika.
Kepala suku Amungme, Jarianus Janampa, mengatakan Kelurahan Perintis duluan ada sebelum daerah Petrosea. Namun sekarang nyatanya pembangunan infrastruktur di jantung kota Timika itu jauh ketinggalan.
“Sebelum ada Timika, sudah ada Perintis. Jalan Petrosea masih hutan, tapi sudah dibangun duluan, Perintis begini-begini saja. Ini jantung kota. Pembangunan di sana-sini, tapi daerah Perintis masih hutan,” ujarnya dalam Reses Anggota DPRD, Yan Sampe Rumengan, di RT 10, Rabu (5/7).
Senada, Kasminus Zonggonau, protes wilayah hunian orang asli Mimika Suku Amungme itu jauh dari sentuhan pembangunan pemerintah. Ia menitip aspirasi rakyat kecil agar diperjuangkan wakil rakyat sehingga nyata pembangunan di situ.
“Semua rencana Tuhan, terima kasih bapak sudah masuk di hutan-hutan. Kami tinggal di belakang, di tengah-tengah kota. Kami tidur bangun dalam lumpur. Kami jalan ke pasar di depan, kaki pecek karena jalan lumpur, kami malu,” lirihnya.
Sementara itu Dewan Yan Sampe mengatakan, sudah ada program dari Pokok Pikiran (Pokir) Dewan yang akan mengakomodir pembangunan jalan lingkungan warga setempat. Namun bila warga menginginkan perubahan untuk membuka jalan baru, maka pihaknya akan berusaha untuk penyesuaian proyek.
“Program pembangunan jalan di sini sudah kasih masuk, tapi kalau warga maunya jalan yang baru untuk dibuka, maka saya akan kawal untuk pergeseran (tempat). Yang penting dalam satu lingkungan di RT 10 ini,” sebutnya.
Sementara untuk permintaan warga agar dibangun jalan tembus ke Jalan Petrosea, perlu menunggu waktu karena pembangunan dilakukan bertahap.
“Kita doa bersama supaya perjuangan kita ini didengar Tuhan dan saya akan perjuangkan. Proyek di luar dari pada Pokir Dewan, kita juga bisa perjuangkan. Karena pembangunan infrastruktur jalan, ini merupakan bagian daripada kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Dalam Reses Dewan Yan Sampe didampingi Ketua RT 10, Martinus Topogau,Sekretaris Lurah Perintis, Yulexy Pakage. Acara diakhiri dengan ramah tamah, pembagian sembako dan foto bersama. (ima)