Timika, fajarpapua.com – Fenomena asap yang menyebabkan udara kabut di langit Timika diduga akibat adanya kebakaran lahan di wilayah Selatan Papua yakni di Kabupaten Merauke.
PMG Muda-Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik BBMKG Wilayah V Ezri Ronsumbre saat dikonfirmasi fajarpapua.com Kamis (26/10) mengatakan, dari pantauan satelit ada kebakaran lahan di wilayah Merauke. Menurutnya, saat ini masih dominan angin timur yang bertiup menuju arah Timika.
“Titik panas terpantau di satelit sudah diatas 1000, kalau sudah diatas itu otomatis banyak titik area terbakar,” katanya saat dihubungi lewat sambungan telepon seluler.
Dikemukakan, fenomena cuaca tahun 2023 di wilayah Papua yaitu musim kemarau dengan elnino sedang. Dari hasil monitoring, kemarau kali ini benar-benar kering dan tidak ada hujan sehingga berpotensi terjadinya kebakaran lahan.
“Di Merauke sendiri puncak kering musim kemarau yah bulan-bulan ini. Memang saat ini musim kemarau terjadi bersamaan dengan elnino kategori sedang sehingga kondisi lebih kering dari normal,” jelasnya.
Sementara Kepala Stasiun Meteorologi Timika Okto Firdaus mengatakan, fenomena tersebut dari foto satelit ada beberapa titik api di selatan Papua kemungkinan di Merauke atau Ewer. Karena angin menuju Timika sehingga ikut terdampak.
“Titik api ini terlihat dari bulan kemarin, nah karena Timika beberapa hari ini tidak hujan makanya terdampak dan asapnya kelihatan sekali. Biasanya kan hujan di Timika itu asap tidak kelihatan karena langsung hilang kena hujan,” jelasnya.
Menurutnya jika di Timika masih belum turun hujan maka asap akan tetap bertahan menyelimuti langit.
“Tapi kalau besok atau lusa sudah hujan pasti akan berkurang asapnya,” ujarnya.(ron)