Jakarta, fajarpapua.com- Meski mendapat tentangan dari komunitas masyarakat adat Agimuga, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan telah melelang Blok Warim di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Bahkan untuk menyiasati adanya daerah yang bersentuhan dengan wilayah Taman Nasional Lorentz, Kementerian ESDM mengganti nama blok ini dan memeecah menjadi dua yakni Akimeugah I dan Akimeugah II.
Blok Migas Akimeugah I dan Akimeugah II atau yang sebelumnya bernama Blok Warim ini juga menjadi incaran perusahaan-perusahaan raksasa.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan,blok yang dilelang itu telah memotong wilayah yang bersinggungan dengan Taman Nasional Lorentz.
“Sudah, Warim itu kita ganti nama dengan Akimeugah I dan II. Dengan memotong bagian Warim yang masuk ke Taman Lorenz,” katanya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat.
Potensi migas di Blok Warim sangat besar terdiri dari minyak dan gas. Dia menyebut, potensi migas di Warim ini masuk kategori giant atau raksasa.
“Giant dia, gede. Jadi di Warim itu di Akimeugah itu ada yang gas, ada yang minyak. Besar, bukan ukuran kecil. Besar,” ujarnya.
Dia mengatakan, sudah ada perusahaan yang menyatakan minat. Namun demikian, ia belum bisa menyebut perusahaan tersebut.
“Ini kan kita masih proses ya, masih ada yang menarik. Tapi sudah ada, yang beli data sudah ada, tapi belum dikembalikan, tapi bukan perusahaan kecil lah,” katanya. (red/ara)