Timika, fajarpapua.com – Rani Mustika Sari secara resmi menjabat sebagai Mandataris Ketua Pengurus Cabang Persiapan (PCP) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Mimika mengambil alih kepemimpinan serta urusan internal maupun eksternal organisasi.
Hal itu ditetapkan berdasarkan surat mandat yang diterbitkan Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Provinsi Papua, per tanggal 1 Juli 2024 menggantikan surat mandat sebelumnya yang menetapkan Abdullah Rahman Bugis selaku Mandataris Ketua.
“Saya ingin mengkonformasikan kepada teman-teman bahwa pada tanggal 1 Juli 2024 telah terbit surat mandat dari PKC Provinsi Papua kepada PCP PMII Mimika terkait perubahan struktural Ketua Cabang dan Ketua Kopri PCP PMII Mimika,” kata Mandataris Ketua PCP PMII Mimika, Rani Mustika Sari kepada media ini, Minggu (7/7).
“Karena kita masih statusnya cabang persiapan maka kita masih harus mengikuti PKC,” kata dia menambahkan.
Berkaitan dengan hal itu, Mantan Ketua Cabang PCP PMII Mimika Arifin Letsoin memberikan apresiasi terhadap sikap PKC PMII Papua dalam melihat kevakuman yang terjadi pada kepengurusan PCP PMII Mimika.
Arifin berharap kiprah PMII di Mimika berjalan sesuai mekanisme tidak menyalahkan aturan organisasi.
“Saya turut mengucapkan selamat kepada dua adik saya yang sudah diamanatkan mandat dari Pengurus Wilayah PKC PMII Papua. Mandat ini lahir bukan untuk ajang pamer pameran atau menafkahi ambisi dan ego pribadi namun menjadi standar dalam melakukan re-organisasi,” tegas Arifin.
Menurut dia, sesuai amanah mandataris lama yang dipegang Mantan Ketua PCP PMII Mimika telah habis batas waktunya, maka perlu pergantian jika Konferensi Cabang (Konfercab) tidak dilakukan.
Lanjut Arifin, dengan lahirnya Mandataris baru ini maka mereka-lah yang ditunjuk secara resmi menahkodai PMII di Mimika sesuai batas waktu yang ditentukan.
Dia juga mengapresiasi Mantan Ketua PCP PMII Mimika, Abdul Rahman Bugis yang telah setia mengawal dan membesarkan PMII Mimika.
“Saya berharap tidak ada permusuhan dan perselisihan diantara sahabat-sahabat. Yakinlah bahwa organisasi adalah rumah semua kader dan berhak untuk memimpin dan dipimpin jika itu telah memenuhi syarat formil,” pungkasnya.(*)
