BERITA UTAMAMIMIKA

Sikapi Masuknya Dua Perusahaan, HAPAK Gelar Pertemuan Bersama Pengusaha OAP di Mimika

1057
×

Sikapi Masuknya Dua Perusahaan, HAPAK Gelar Pertemuan Bersama Pengusaha OAP di Mimika

Share this article
4b87a65c 7ec1 413b aca1 d76378e2de0f
Ketua HAPAK Mimika Oteanus Hagabal dan para pengurus saat foto bersama.

Timika, fajarpapua.com – Asosiasi kumpulan pengusaha muda yang tergabung dalam Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro ( HAPAK) menanggapi serius masuknya dua perusahaan yaitu PT. Honay Ajakwa Lorenzt dan PT Tambang Mineral Papua.

Tanggapan itu ditindaklanjuti melalui pertemuan besar HAPAK bersama pengusaha OAP yang dilakukan di Grand Tembaga Hotel pada Selasa (14/1) hari ini.

iklan
iklan

Ketua HAPAK Oteanus Hagabal menjelaskan pertemuan yang digelar di sekertariat HAPAK hari ini untuk membentuk tim memperjuangkan hak para pengusaha OAP terutama dua suku besar yang ada tergabung dalam HAPAK menanggapi masuknya dua perusahaan luar yang akan menangani proyek pabrik keramik dan semen berbahan tailing di Timika.

Ia juga meminta dukungan dari para stekholder dan awak media mengawal proses ini.

“Tolong dukung kami sesuai presentasi kami sebagai anak Amungme dan Kamoro, serta OAP yang ada di Mimika. Kami ingin menjadi tuan di negeri sendiri, menjadi mandiri, dan menjadi pengusaha yang bisa bersaing dan terlibat disemua sisi,” ujarnya kepada fajarpapua.com, Senin (13/1).

“Sekali lagi kami minta dukungan dari semua stekholder, dan mohon fasilitasi kami untuk ketemu dengan semua pihak. Kami putuskan dua perusahaan yang masuk jangan beraktivitas sampai semua pernyataan kami ini dijawab,” tambahnya.

Sementara Wakil Ketua HAPAK Tenius Kum menyampaikan, proses yang dilakukan ini terkesan seperti jaman dulu, yang mana dilakukan diluar Mimika.

“Proses ini dilakukan di Surabaya, kenapa harus bicara di luar daerah, sudah cukup smelter dibangun di luar kota, kami tidak mau lagi seperti itu,” ujarnya.

“Kami ini tidak mendapatkan apa-apa, sekarang kalau mau membangun pergunakan SDM OAP khususnya Amungme Kamoro yang memiliki wilayah, pergunakan masyarakat yang ada sehingga jelas,” tandasnya.

Ia mengatakan secara tegas pihaknya tidak mau masyarakatnya tidak diperdayakan.

“Kami yang ada didalam HAPAK ini merupakan pengusaha asli Amungme Kamoro kenapa tidak diberdayakan. Jadi bagi pemangku kepentingan yang ada secara tegas kami sampaikan tidak ada operasi atau pekerjaan yang dilakukan sampai ada diskusi yang baik antara semua pihak,” pungkasnya.(moa)

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *