BERITA UTAMA

6.400 Pendeta Seluruh Papua Tuntut PTFI Berikan Hak Kesejahteraan Gereja dan Hamba Tuhan

5701
×

6.400 Pendeta Seluruh Papua Tuntut PTFI Berikan Hak Kesejahteraan Gereja dan Hamba Tuhan

Share this article
IMG 20250408 WA0049
Ketua Lembaga LPLB (Pdt Marthen Tablaseray S.Th dan Wakil Ketua Pdt Joni Toasa,S.Th, serta Sekretaris Lembaga LPLB. Pdt.Ninno Rayn Rumabar,S.Th) hendak memperjuang Hak-Hak Para tokoh agama SE tanah Papua dan menuntut PT.Freeprot untuk segerah menggemblikan sepersepuluh milik Tuhan, sejak PTFI beroperasi di tanah Papua tidak pernah memperhatikan Para tokoh agama dengan baik, serta juga tidak memperhatikan pembangunan rumah-rumah ibadah. Oleh karena itu Lembaga Pelayanan Lintas Budaya yang diketuai Pdt.Merthen Tablaseray,S.Th. menghimpun 6400 pendeta untuk meminta hak- kesejahteraan tokoh agama untuk segera dapat direalisasikan.

Timika, fajarpapua.com — Sebanyak 6.400 pendeta dari seluruh tanah Papua menyuarakan tuntutan kepada PT Freeport Indonesia (PTFI) agar memberikan perhatian serius terhadap kesejahteraan gereja dan para hamba Tuhan yang telah lama melayani di wilayah itu.

Mereka menilai selama lebih dari enam dekade kehadiran PTFI di Papua, belum ada perhatian yang signifikan terhadap gereja-gereja, khususnya yang berada di daerah pedalaman dan pesisir.

Ketua Lembaga Pelayanan Lintas Budaya (LPLB), Pdt. Marthen Tablaseray, menyampaikan sudah saatnya PTFI turut memberi andil dalam mendukung kesejahteraan para pendeta.

“Sejak saya melayani di Kabupaten Mimika pada tahun 1964 hingga kini belum ada perubahan signifikan dalam perhatian terhadap gereja. PTFI hadir di tanah ini dan mendulang kekayaan dari hasil bumi Papua, namun gereja dan para pendeta seperti tidak dianggap,” ujar Pdt. Marthen.

Menurutnya, tanah Papua adalah tanah yang diberkati, dan keberadaannya tidak lepas dari peran para hamba Tuhan yang senantiasa mendoakan dan melayani masyarakat hingga ke pelosok.

“Para misionaris dan pendeta telah menjadikan Papua tanah yang diberkati. Namun, para pelayan Tuhan ini justru tidak mendapatkan kesejahteraan yang layak,” lanjutnya.

LPLB yang kini telah menghimpun 6.400 pendeta dari berbagai wilayah Papua — dan masih akan terus bertambah — dibentuk dengan dasar legalitas hukum sebagai wadah perjuangan hak dan kesejahteraan gereja serta para pelayan Tuhan.

Mereka berharap PTFI tidak hanya memperhatikan pihak-pihak tertentu saja, tetapi juga turut memperhatikan keberlangsungan pelayanan gereja di Papua.

“Dengan dasar ini, kami meminta dan mendesak agar PTFI wajib membantu gereja-gereja dan para pendeta di seluruh Papua. Ini adalah bentuk keadilan dan tanggung jawab moral terhadap tanah yang telah banyak memberikan hasil kekayaan bagi bangsa ini,” tegas Pdt. Marthen.

Responses (9)

  1. setuju bung,ngapain mengemis ke lerusahaan,apakah yg selama ini dterima dari jemaat kurang? heran heran

  2. saya juga heran ko sebagai hamba,itu bukan yg di cari jiwa jiwa yg tersesat malah di cari kesejahteraan mereka,seharusnya yg di perjuangkan itu kesejahteraan jemaat yg TDK mampu menyekolahkan anaknya itu yg harus mereka perjuangkan karena generasi itu yg perlu kwalitas sumberdaya manusia Papua yg di perjuangkan.

  3. Saya sarankan saja untuk para bapak pendeta yang ada di Papua,klu mau perjuangkan itu demi kepentingan banyak orang,seharusnya bapak dong perjuangkan agar miras jangan beredar dan perda harus di buat untuk miras TDK boleh masuk di tanah Papua,karena ini yg merusak kita orang Papua dan juga narkoba yg beradar di daerah Papua,ini yg merupakan catatan penting yg harus para pendeta perjuangkan,sebab hal ini yg merusak mental kita generasi orang papua.jangan perjuangkan kepentinganmu sebab semuanya Allah SDH sediakan berkat yg melimpah apabila kita bekerja dgn jujur dan benar,maka semuanya akan di tambahkan kepadamu.kita ini hamba bukan majikan.

  4. setuju karena hasil tambang untuk kesejahteraan Papua ,bukan untuk jkt bikin proposal bikin masjid bertahun tahun

  5. banyak yang tidak paham ttng Sepersepuluh milik Tuhan yg harus (merek berpikir itu adalah niat mengemisa) karen tidk paham, perbendaharaan Tuhan harus di hargai dan di kembalikan adalah hukum mutlah setiap orng yg mengharap hasil dari kekayaan Papua harus mengembalikan kepada Tuhan (milik Tuhan). miras sudah hampit hampir semua tokoh agama bahkan tokoh pemuda dll menyerukan, tekait pendidikan sudah di lakukan dgn baik. Penjangakawa jiwa membutuhkan dana sarana prasarana berpu tranportasi. bbrpa komentar karena tidak memahami maka konsep berpikir di bwa standar .

  6. Benar untuk Memperluas Penginjilan di Tanah Papua Hamba2 Tuhan Juga Membutuhkan Uluran Kasih dari Kita yg sdh Disadarkan untuk berjalan pada jalan yg benar maka kita juga patut mengucap syukur kepada Hamba Tuhan Melalui Bantuan Pelayanan Mereka tanpa Mereka kita masih dalam Kegelapan disisi lain Persepuluhan Milik Tuhan juga Untuk Perluas Pekabaran Injil di Tanah ini agar Tanah ini di Berkati dan Terus Diambil Kekayaannya sampai Tuhan datang yg ke 2 Kali itu sebagian kecil yg di sumbangkan tdk ada salahnya Hamba2 Tuhan menyuarakan karna Sudah cukup kekayaan yg di Keruk Salam Sehat

  7. ampun deh …… janganlah para H TUHAN harus minta seperti itu pada Perusahaan , sangat MEMALUKAN seolah- olah TUHAN yv empunya seluruh dunia ini tidak sanggup memelihara Para H TUHAN yg sudah menjalankan tugasnya dengan BAIK dan BENAR ……

    STOP untuk mengemis seperti itu. TUHAN. kita masih mampu memberikan sesuai.keburuhan kita yg SECUKUP nya , seoerti.dalam DOA. BAPA KAMI. Harap kita camkan DOA tsb dan jangan hanya dalam.mulut diucapkan

    Saya juga H TUHAN yg baru 17 tahun di TIMIKA ini , melayani secara PRIBADI , tanpa ada yg MENGGAJI saya , tetapi masih TUHAN pelihara melalui mengajar. Les pada
    orang yg TUHAN titipkan , tetap TUHAN pelihara dan cukup kan , tidak pernah Kekurangan dan berlebihan,. meski.masih NGONTRAK rumah sederhana sampai saat ini

Leave a Reply to Syamsuddin Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *