Timika, fajarpapua.com – Parade Paskah Oikumene Persekutuan Gereja-Gereja Mimika (PGGM) Tahun 2025 resmi dibuka oleh Bupati Mimika, Johannes Rettob, pada Selasa (15/4).
Acara dimulai dari Jalan Cenderawasih (depan Kantor Pajak), melintasi jalan-jalan utama seperti Yos Sudarso, Hasanuddin, WR Soepratman, dan berakhir di Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika (Puspem) di Jalan Poros Kuala Kencana Sp3, Mimika, Papua Tengah.
Acara yang dihadiri oleh berbagai denominasi gereja di Kabupaten Mimika serta paguyuban-paguyuban, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Papua Tengah, dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mimika ini juga di meriahkan dengan 30 mobil hias yang melintasi rute yang telah ditentukan.
Ketua PGGM, Pdt. Donal Salima, dalam sambutannya mengungkapkan parade ini diselenggarakan untuk memperingati Paskah Perjanjian Baru, yaitu mengenang kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
“Pelaksanaan parade Paskah bersama ini dalam rangka memperingati Paskah Perjanjian Baru. Yaitu kematian Tuhan Yesus Kristus, dan selanjutnya kebangkitan Tuhan Yesus Kristus,” ucap Pdt. Donal Salima.
Pdt. Donal juga menyampaikan tema Paskah 2025 yang diangkat oleh Persatuan Gereja Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), yaitu “Damai Sejahtera Kristus Di Tengah Keluarga.”
Tema ini mengajak umat Kristen untuk menciptakan kedamaian, baik dalam keluarga, antar denominasi gereja, maupun antar umat beragama.
“Jika tema ini dijabarkan, artinya kita semua, mulai dari keluarga, kerukunan antar denominasi gereja, hingga kehidupan antar lintas agama, harus menciptakan iklim kedamaian bersama,” jelasnya.
Lebih lanjut, Pdt. Donal menegaskan substansi dari pengorbanan Yesus Kristus adalah memberikan cinta, kasih, dan kedamaian dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan antar umat beragama.
“Ini kabar baik. Seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus, kami memberitakan Kristus yang tersalib,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Johannes Rettob mengungkapkan saat ini umat Kristen berada dalam masa Tri Hari Suci, yang memperingati hari Paskah.
Ia mengingatkan bahwa pada hari Jumat, umat Kristen mengenang kematian Yesus Kristus, dan pada hari Minggu merayakan Kebangkitan Tuhan Yesus.
“Paskah adalah salah satu perayaan besar bagi umat Kristen di seluruh dunia, mengenang kemenangan Kristus dalam menaklukkan maut. Mari jadikan momen Paskah ini sebagai bentuk refleksi diri tentang pengorbanan, kasih yang sejati, dan cinta tanpa syarat dari Tuhan Allah melalui Yesus Kristus,” jelas Bupati Johannes.
Bupati Johannes berharap agar seluruh umat Kristen dapat menghayati makna Paskah, dengan terus menebarkan cinta kasih dan kebaikan kepada sesama manusia.
“Jadilah garam dan terang dunia di tengah-tengah masyarakat Mimika,” tutupnya. (red)