BERITA UTAMAPAPUA

Satu Anggota OPM di Maybrat Kembali ke Pangkuan NKRI

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
99
×

Satu Anggota OPM di Maybrat Kembali ke Pangkuan NKRI

Share this article
IMG 20250415 WA0113
Seorang anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) berinisial YSA menyatakan diri bergabung kembali dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.

Jayapura, fajarpapua.com – Seorang anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) berinisial YSA menyatakan diri bergabung kembali dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.

YSA sebelumnya tergabung dalam kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Zet Fattem.

iklan
Banner Iklan
iklan

Ia memutuskan untuk menyerahkan diri kepada Satgas Pamtas Mobile Yonif 501/BY dan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

Dalam pengakuannya, YSA mengungkapkan bahwa keputusannya didorong oleh tekanan berat dari internal kelompoknya, kondisi perpecahan yang terjadi di dalam kelompok, serta situasi hidup yang kian sulit di hutan.

Dominasi Satgas Yonif 501/BY di wilayah Maybrat juga semakin mempersempit ruang gerak kelompok separatis tersebut, sehingga mendorongnya untuk mengambil langkah besar kembali ke NKRI.

Setelah menyerahkan diri, YSA menjalani prosesi pemutihan yang dilaksanakan di TK Fuog. Kegiatan ini melibatkan unsur pemerintah daerah, tokoh adat, serta tokoh masyarakat setempat.

Komandan Satgas Yonif 501/BY, Letkol Inf Yakhya Wisnu, menyatakan keberhasilan ini merupakan hasil dari operasi ofensif yang konsisten dilakukan oleh pasukannya dalam menekan ruang gerak kelompok separatis di wilayah Maybrat.

“Selain operasi militer, kami juga mengedepankan pendekatan teritorial melalui pembangunan infrastruktur seperti jembatan di Kampung Fuog, serta berbagai kegiatan kemanusiaan dan pelayanan masyarakat. Ini yang turut membangun kepercayaan dan simpati dari masyarakat, termasuk YSA,” ujar Letkol Yakhya Wisnu.

Ia menegaskan pendekatan persuasif dan humanis menjadi kunci dalam menyentuh hati mereka yang sebelumnya tersesat arah.

“Kami tidak melihat masa lalu, tapi masa depan. NKRI terbuka bagi siapa pun anak bangsa yang ingin kembali dan membangun Tanah Papua dalam suasana damai,” tambahnya.

Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi anggota kelompok separatis lainnya untuk mengikuti jejak YSA—meninggalkan jalan kekerasan dan bersama-sama membangun Papua dalam bingkai NKRI yang damai, adil, dan sejahtera. (hsb)

Banner Iklan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *