Timika, fajarpapua.com – Tokoh masyarakat Kamoro yang juga anggota MRP Papua Tengah, Thomas Mutaweyau, melontarkan kritik tajam terhadap kinerja KONI, ASKAB, dan Persemi Mimika yang dinilainya tidak profesional dalam penyelenggaraan Liga 4 Regional Papua Tengah.
Ia menyebut Mimika sebagai tuan rumah telah mempermalukan diri sendiri di hadapan peserta dan penonton.
Menurut Mutaweyau, pertandingan pembukaan Liga 4 berlangsung dengan sangat tidak siap.
Salah satu yang paling disorot adalah ketidaksesuaian kostum tim tuan rumah yang dinilainya tidak mencerminkan kebanggaan sebagai perwakilan daerah.
“Ini ajang besar, kewibawaan daerah dipertaruhkan. Tuan rumah seharusnya tampil paling siap, tapi yang terjadi justru sangat memalukan,” ujar Thomas dengan nada kesal.
Ia juga mempertanyakan penggunaan anggaran yang dikabarkan cukup besar namun tidak terlihat dalam kualitas persiapan, mulai dari seragam, jaket hingga perlengkapan tim.
“Kalau dananya besar, mana hasilnya? Sudah tahu ada pertandingan penting, kenapa tidak dipersiapkan dari jauh-jauh hari?” tegasnya.
Thomas mendesak Bupati Mimika untuk segera melakukan audit terhadap keuangan Persemi dan mengevaluasi total kepengurusan di tubuh KONI dan Persemi Mimika.
“Yang mengelola olahraga harus orang yang paham dan punya semangat membangun olahraga, bukan hanya sekadar jabatan. Kalau tidak mampu, sebaiknya diganti,” tambahnya.
Ia menilai kondisi ini sangat mengecewakan masyarakat Mimika dan bisa berdampak buruk pada citra daerah secara keseluruhan.
“Kalau dibiarkan, Mimika akan terus jadi bahan tertawaan di dunia olahraga. Kita harus jaga nama baik daerah, jangan dikorbankan karena ketidakseriusan pengurus,” tandasnya.
Mutaweyau menekankan permasalahan ini bukan sekadar soal uang, tapi soal komitmen dan integritas dalam membangun dunia olahraga Mimika ke arah yang lebih baik.
“Ini bukan cuma soal anggaran, tapi tentang komitmen dan keseriusan. Jika tidak berubah, jangan harap olahraga Mimika bisa berkembang,” pungkasnya. (moa)