Yahukimo, fajarpapua.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yahukimo saat ini mengalami kekosongan obat-obatan, kondisi ini memicu kekhawatiran warga karena pelayanan kesehatan terganggu dan pengobatan sejumlah pasien terpaksa tertunda.
Warga menilai pemerintah Kabupaten Yahukimo lambat dan kurang tanggap terhadap persoalan mendasar tersebut, meski sudah ada peringatan dari dinas terkait.
“Jika stok obat habis, ke mana lagi masyarakat harus mencari pertolongan? Ini menyangkut nyawa. Pemerintah jangan hanya sibuk dengan pencitraan di media sosial, tapi persoalan nyata di lapangan justru diabaikan,” ujar AH, salah satu tokoh masyarakat setempat dalam unggahannya, Selasa (15/4).
Mereka menilai, ketiadaan stok obat dapat berdampak serius, terutama bagi pasien yang sedang menjalani perawatan rutin atau terapi jangka panjang.
“Bayangkan jika pasien yang sedang mengikuti program pengobatan terputus di tengah jalan, siapa yang bertanggung jawab atas dampaknya?” tambahnya.
Pertanyakan Alokasi Dana Otsus
Masyarakat juga mempertanyakan alokasi dana Otonomi Khusus (Otsus) yang seharusnya difokuskan pada sektor kesehatan dan pendidikan.
“Sebagian besar dana Otsus dialokasikan untuk kesehatan, tapi kenyataannya stok obat habis total. Ini patut dicurigai. Apakah dana tersebut benar-benar digunakan sesuai peruntukannya?” tegasnya.
Muncul pula dugaan lemahnya pengawasan anggaran bisa membuka peluang terjadinya korupsi, yang berdampak pada menurunnya fasilitas pelayanan kesehatan di RSUD Yahukimo.
Desakan Evaluasi dan Tindakan Cepat
Warga mendesak pemerintah daerah, terutama Dinas Kesehatan Yahukimo, untuk segera melakukan evaluasi total dan menyelesaikan krisis pasokan obat ini sebelum jatuh korban.
“Kalau RS tidak bisa melayani karena ketiadaan obat, lebih baik ditutup saja sekalian. Jangan biarkan masyarakat seolah ditinggalkan begitu saja tanpa akses kesehatan yang layak,” ujar seorang warga lainnya dengan nada kecewa.
Masyarakat Yahukimo berharap pemerintah tidak hanya reaktif, namun juga melakukan perencanaan logistik kesehatan secara matang agar kejadian serupa tidak terus terulang di masa mendatang. (red)