BERITA UTAMA

Kesaksian Pastor Asal Indonesia Tentang Paus Leo XIV : Postur Tubuh Agak Pendek, Pendiam, Sederhana dan Terbuka

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
74
×

Kesaksian Pastor Asal Indonesia Tentang Paus Leo XIV : Postur Tubuh Agak Pendek, Pendiam, Sederhana dan Terbuka

Share this article
IMG 20250509 WA0063
Tahun 2003 Pater Robert Francis Prevost, OSA selaku Prior OSA pertama kali menginjakan kakinya di Tanah Papua tepatnya di Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya. Beliau hadir dlm rangka perayaan 50 tahun Ordo Santo Agustinus (OSA) berkarya di Tanah Papua. 22 tahun kemudian 8 mei 2025 terpilih menjadi PAUS. Semoga kembali lagi kunjungi Indonesia.

(Kiriman Rm. Markus Solo – Vatikan)

Paus Leo XIV yang baru terpilih hari ini sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kantor untuk Uskup-uskup di Vatikan selama dua tahun terakhir. Saya sering melihat beliau di pagi hari, berjalan antara pukul 07.00 dan 07.30 dari Vatikan menuju biaranya, Augustinianum, yang terletak di samping Vatikan.

iklan
Banner Iklan
iklan

Sosoknya berpostur agak pendek, sekitar 175 cm, bertubuh kecil, dan pendiam. Kami sering saling menyapa dari kejauhan, meskipun belum pernah berbicara secara langsung. Menurut saya pribadi, beliau adalah pilihan yang tepat. Dikenal sebagai pribadi yang sederhana, rendah hati, sosial, dan berpihak pada kebenaran. Dalam pemikiran dan tindakan terkait urusan Gereja, beliau dikenal moderat dan terbuka terhadap dunia.

Pemilihan nama Leo XIV memberi kesan bahwa beliau melanjutkan garis dan haluan Paus Fransiskus sebelumnya, namun dengan aksen-aksen baru. Nama ini merujuk pada Paus Leo XIII (Paus pada awal abad ke-19), yang dikenal dengan komitmennya terhadap isu-isu sosial, terutama melalui ensiklik Rerum Novarum.

Pidato singkat beliau hari ini dari balkon Basilika Santo Petrus menguatkan arah ini. Ia juga beberapa kali menyinggung pentingnya perdamaian—suatu hal yang tampaknya akan menjadi ciri khas kepemimpinannya ke depan.

Paus Leo XIV fasih berbahasa Italia, Inggris (karena berasal dari Amerika Serikat), dan Spanyol (karena pernah bertahun-tahun bekerja di Peru, Amerika Selatan). Bahasa Latinnya juga terdengar sangat baik. Yang menarik, bahasa Italianya nyaris tanpa aksen Amerika. Secara keseluruhan, beliau memberi kesan sangat positif pada hari pertama tampil di hadapan dunia.

Mari kita satukan dukungan kita kepada Paus baru ini dengan doa, serta menunjukkan semangat persatuan dan kesatuan dalam mendukung kepemimpinannya atas Gereja Katolik sedunia, sekaligus dalam memperkuat peran Gereja di tengah dunia. (Padre Marco SVD, Vatikan, 8 Mei 2025)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *