Timika, fajarpapua.com- Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) membentuk pengurus Kelompok Kerja (Pokja) kampung tahun anggaran 2025 pada 8 kampung di wilayah Distrik Mimik Barat Tengah, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Delapan Pokja tersebut yaitu Pokja Kampung Mupuruka, Pokja Kampung Kapiraya, Pokja Kampung Wumuka, Pokja Kampung Wakia, Pokja Kampung Akar, Pokja Kampung Mapar, Pokja Kampung Kipia dan Pokja Kampung Pronggo.
Sementara Pokja Kampung Uta untuk sementara belum dibentuk karena saat tim Monev YPMAK berkunjung ke Uta, Ketua Pokja tidak berada di tempat.
Pembentukan Pokja Kampung Uta akan dilakukan kemudian sambil menunggu keputusan dari YPMAK terkait dari keberlanjutan Pokja tersebut.
Kepala Divisi Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Ekonomi YPMAK, Monica Maramku, menyebut pembentukan Pokja dilaksanakan oleh masyarakat di 8 kampung tersebut.
Setiap kampung memilih lima orang sebagai pengurus Pokja, masing-masing merupakan perwakilan dari unsur pemerintah, tokoh adat, tokoh perempuan, tokoh gereja dan tokoh pemuda.
Monica menekankan bahwa pengurus Pokja Kampung tahun anggaran 2025 harus mengerjakan program sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) yang telah dibuat bersama warga.
“Kami harapkan Pokja melakukan pekerjaan program sesuai tujuan program kampung dan sesuai dengan RAB yang mereka buat dan sepakati bersama warga yakni 80 persen anggaran untuk program dan 20 persen untuk operasional program,” kata Monica.
Berdasarkan hasil pemantauan tim Monev YPMAK terhadap Pokja kampung di Distrik Amar dan Distrik Mimika Barat Tengah, rata-rata semua kampung sudah mengerjakan program sudah sesuai dengan RAB yang diajukan.
Beberapa Pokja kampung yang belum menyerahkan laporan pertanggungjawaban (LPj) pengelolaan anggaran tahun 2024 diminta segera melaporkannya ke YPMAK.
“Pokja kampung merupakan program yang ada di bawah Divisi Program Ekonomi YPMAK. Melalui berbagai program yang dikerjakan di setiap kampung diharapkan akan muncul pengusaha-pengusaha muda dari kampung yang bisa menopang perekonomian masyarakat di kampung-kampung,” harap Monica. (an)