Timika, fajarpapua.com – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), sebagai mitra pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI), menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih dua penghargaan Gold dalam ajang Corporate Social Responsibility (CSR) PDB 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa.
Dua penghargaan tersebut diberikan kepada dua program unggulan YPMAK. Program pertama adalah Kampung Sehat, yaitu sebuah inisiatif pelayanan kesehatan terintegrasi yang ditujukan bagi masyarakat pedalaman. Program kedua adalah Guru Kontrak, yang melibatkan pemberdayaan 85 guru yang disalurkan melalui Yayasan Pendidikan Dan Persekolahan Katolik (YPPK) untuk mengajar di wilayah pegunungan dan pesisir Papua.
Selain penghargaan untuk program-program tersebut, Ketua Pengurus YPMAK, Drs. Leonardus Tumuka, juga meraih penghargaan individu dalam kategori Manajemen berkat kepemimpinannya yang dinilai berhasil mengarahkan organisasi.
“Ini adalah buah dari sinergi semua pemangku kepentingan, termasuk pengurus sebelumnya yang telah merumuskan program ini,” ujar Leonardus menegaskan.
Kolaborasi Lintas Sektor dalam Program Kampung Sehat
Program Kampung Sehat yang mulai dirintis sejak tahun 2023 kini dijalankan secara kolaboratif bersama lima yayasan mitra. YEP dan YAPARI berperan dalam pelayanan kesehatan bergerak, RUMSRAM fokus pada pengelolaan sanitasi, CARE Peduli memberikan pendampingan teknis, sedangkan YSSI bertugas melakukan evaluasi program secara menyeluruh.
Leonardus juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, khususnya dalam upaya mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs), seperti penurunan angka stunting dan peningkatan akses layanan kesehatan di kampung-kampung terpencil.
Komitmen pada Pendidikan dan Masa Depan Mimika
Program Guru Kontrak yang telah berjalan selama beberapa tahun menjadi bagian dari komitmen YPMAK dalam memastikan akses pendidikan merata di seluruh wilayah. Para guru ditempatkan di daerah-daerah terpencil untuk menjamin bahwa anak-anak Papua tidak tertinggal dalam bidang pendidikan.
Leonardus menceritakan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, ia bersama tim intensif mengunjungi sekolah-sekolah di kampung-kampung terpencil seperti Muare, Pigapu, Tipuka, dan Kampung Mioko. Ia menyampaikan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang, dan YPMAK menaruh harapan besar pada generasi muda Mimika.
“Kalian masih muda, dan kami punya harapan luar biasa untuk masa depan Mimika,” ungkapnya.
Dorongan untuk Perbaikan Berkelanjutan
Leonardus juga menyatakan bahwa penghargaan kategori Gold ini menjadi motivasi bagi YPMAK untuk terus melakukan perbaikan berkelanjutan dalam berbagai aspek program.
Penghargaan secara resmi akan diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia pada Agustus 2025 mendatang. Ia berharap pencapaian ini dapat memperkuat sinergi antara YPMAK, pemerintah daerah, PT Freeport Indonesia, serta media lokal.
“Semoga ini menjadi daya dobrak untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat agar hidup lebih sehat, teredukasi, dan memiliki taraf ekonomi yang meningkat,” pungkasnya.
(moa)