Timika, HP
Puluhan warga Irigasi Kampung Mandiri Jaya mendatangi Kantor Pelayanan Polres Mimika Selasa (4/8) melaporkan Budi, salah satu kontraktor pembangunan rumah warga di wilayah itu.
Puluhan warga Orang Asli Papua itu melaporkan Budi karena kecewa dan merasa dirugikan lantaran yang bersangkutan tidak segera membangun rumah milik warga di wilayah tersebut padahal warga sudah membayar uang muka.
Ayub Wandikbo, salah satu warga yang juga ikut mendatangi kantor Pelayanan Polres Mimika menjelaskan, sebanyak 24 warga Irigasi l Kampung Mandiri Jaya merasa kecewa dengan Budi karena tidak membangun rumah seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya. Padahal warga sudah membayar uang muka sebagai biaya administrasi.
“Dia datang ke kami bilang ada proyek perumahan dari Kementerian PUPR. Lalu masyarakat ingin punya rumah lalu menangkap peluang tersebut dengan ramai-ramai mendaftar. Masyarakat lalu melakukan panjar sesuai dengan tipe rumah yang sudah ditawarkan,” kata Ayub.
Saking semangatnya masyarakat menyewa alat sendiri untuk dipakai membersihkan lahan yang akan menjadi lokasi pembangunan rumah. Bahkan dibuatkan acara bakar batu sebagai ucapan syukur atas rencana pembangunan perumahan di kawasan tersebut bersama Budi.
“Ada 24 warga yang sudah melakukan panjar, ada yang 10 juta bahkan ada yang 80 juta tergantung tipe rumah yang diinginkan. Namun setelah itu tidak ada tanda dimulainya pembangunan,” Kata Ayub.
Pihaknya juga sudah berusaha menghubungi Budi untuk menanyakan hal tersebut namun yang didapat hanyalah janji.
Karena tidak ada komunikasi yang baik terkait dengan rencana pembangunan tersebut, masyarakat pun emosi dan beramai ramai mendatangi rumah Budi, dan menggringnya ke Kantor Pelayanan Polres Mimika.