Timika, fajarpapua.com
Kepala Cabang PT Pelni Timika, Dadang Rukmana mengemukakan, pihaknya berencana bekerjasama dengan Tim Gugus Covid 19 agar pembelian tiket kapal dan rapid test disatukan.
“Kami akan koordinasi dengan tim gugus Covid 19 dan Dinas Kesehatan supaya rapid test dilakukan langsung di tempat pembelian tiket kapal,” ungkap Dadang ketika dikonfirmasi Fajar Papua, Selasa (22/9).
Menurutnya, hal ini dilakukan selain untuk akurasi surat keterangan bebas covid, dan juga memudahkan penumpang agar tidak dipusingkan dengan pengurusan rapid dan lainnya.
Namun kata Dadang, kendala yang dihadapi saat ini harga rapid test di Timika terbilang sangat mahal hingga Rp 600 ribu.
“Kalau di tempat lain hanya Rp 150 ribu, di sini cukup mahal, kasihan penumpang. Kecuali kalau ada instansi yang mau sediakan rapid murah,” ujarnya.
Ina, penumpang Timika Kupang meminta agar rapid test disatukan dan harga rapid test tidak semahal seperti sekarang.
“Saya pulang dengan tiga orang anak, harga tiket Rp 400 ribu lebih kali empat orang jadi Rp 1,6 juta. Tambah rapid Rp 600 ribu, kami empat orang jadi Rp 2,4 juta. Jadi total keseluruhan Rp 4 juta, untuk kami rakyat kecil, total keseluruhan Rp 4 juta itu besar sekali. Justru kami naik kapal karena kami tidak mampu sewa pesawat. Tolong pemerintah perhatikan ini,” keluhnya.
Sementara Fransiskus, penumpang KM Sirimau kepada Fajar Papua mengatakan, Pelni Kupang dan Tim Gugus Covid 19 bekerjasama dalam hal pembelian tiket dan rapid.
“Maunya Timika juga begitu, di Kupang rapid test langsung di tempat pembelian tiket. Jadi enak, penumpang tidak pusing cari tempat rapid lagi,” pungkasnya.