BERITA UTAMAMIMIKA

Tahun ini, Cahaya Pernak Pernik Natal di Mimika Terasa Suram

cropped cnthijau.png
11
×

Tahun ini, Cahaya Pernak Pernik Natal di Mimika Terasa Suram

Share this article
Penjual Pernak Pernik Natal
Penjual Pernak Pernik Natal

Timika, fajarpapua.com – Covid-19, tidak hanya meninggalkan kisah pilu, tapi juga menambah beban derita umat manusia tak terkecuali Timika.

Natal 2020, adalah salah satu perayaan natal tersuram dalam sejarah umat manusia. Yah, saat natal tahun inilah, semua penduduk dibawah kolong langit ini merasakan penderitaan yang sama akibat wabah covid 19.

ads

Tidak ketinggalan para pedagang di Kota Timika. Mereka sangat merasakan dampak kehadiran virus asal Wuhan ini yang mengakibatkan omset penjualan pernak pernik natal turun hingga 50 persen.

Penjual pernak pernik natal, Toko E dan F di Jalan Yos Soedarso, Arman kepada wartawan mengatakan tahun ini berbeda jauh dibanding tahun lalu. Tahun lalu, saat-saat menjelang hari natal seperti ini, pemasukan bisa mencapai Rp 20 juta.

Namun, demikian Arman, pemasukan tahun ini hanya Rp 10 juta, karena memang warga sedang berkonsentrasi menghadapi wabah Covid 19, yang berimbas kunjungan ke toko menurun tajam.

“Memasuki minggu kedua dan ketiga mulai naik sedikit, tapi pemasukan berkisar 10 juta saja,” bebernya.

Pernak pernik yang paling murah dijual dengan harga Rp 5.000 dan yang mahal Rp 500 ribu.

“Barangnya masih menumpuk, tidak seperti tahun lalu, tanggal seperti ini warga sudah datang dalam jumlah banyak dan membeli bermacam-macam jenis kebutuhan untuk natal. Memang warga yang datang tidak beli banyak palingan satu atau dua jenis pernak pernik tapi jumlah pengunjung sangat banyak,” tukasnya.

Beberapa kenalan Arman dari denominasi gereja baru beberapa hari ini datang berbelanja untuk menghiasi gereja mereka.

“Mujur saja mereka sudah teman lama sehingga mereka tidak lari kemana-mana. Biasanya mereka belanja banyak untuk hias gereja, tapi tahun ini kelihatan tidak banyak,” paparnya.

Arman mengemukakan, bisa saja situasi pandemi yang membuat mereka lebih prioritas untuk kebutuhan sehari-hari, daripada berbelanja untuk kebutuhan lainnya.

“Pak wartawan bisa lihat sendiri, Pak dengan istrinya sudah bertahun-tahun kalau natal selalu datang ke sini. Kami sudah jalin pertemanan sudah lama, sehingga kalau mau belanja mereka selalu ke sini. Baru hari ini mereka belanja untuk hias di gereja,“ kata Arman.

Soal harga, pernak pernik dan hiasaan natal tidak ada kenaikan. Semua barang didatangkan dari Cina oleh pengusaha besar asal Jawa. “Semua barang kami juga beli di mereka,” ujarnya.(tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *