Timika, fajarpapua.com – Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKL Raya) Kabupaten Mimika menggelar ibadah dan perayaan Natal bersama badan otonom Persekutuan Seriti, Pantilang, Patte’ne’ Timika-Tembagapura, Rantai Damai-Suka Damai dan Ikatan Pemuda Luwu Raya.
Adapun tema yang diusung mengacu kepada tema Natal nasional yakni “Mereka akan menamakan-Nya Imanuel” dan sub tema yakni dengan hikmah Natal, kita tingkatkan persaudaraan dan kerukunan.
Perayaan Natal digelar digedung Tongkonan, Jalan Sam Ratulangi, Sabtu (19/12).
Sebelum ibadah dimulai, acara diawali dengan pembacaan susunan acara yang dipandu oleh MC asal Luwu Utara, Embun Lestari, kemudian penyampaian laporan ketua panitia Natal oleh Marlina Batto dan dilanjutkan dengan penyampaian refleksi Natal oleh Merdis perwakilan pemuda dari Persekutuan Seriti.
Ibadah kemudian dimulai, dipimpin oleh Pdt. Mardina Padang, S.Th dan liturgis oleh Jefry Yacob.
Pdt. Mardina Padang, S.Th saat menyampaikan firman Tuhan menekankan agar sebagai umat Tuhan harus bisa menjadi pembawa damai kepada semua orang. Sama seperti Yesus Kristus yang lahir ke dunia dan disebut sebagai Imanuel.
“Kondisi sekarang ini, kita patut menjadi pribadi yang bisa membawa damai kepada semua orang. Warga Luwu Raya yang ada di Timika harus dan selalu menjadi pembawa damai bagi semua orang,” tuturnya.
Ketua KKL Raya Kabupaten Mimika, Samuel Bertus Rapang dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada semua keluarga Luwu Raya serta panitia Natal yang telah bekerjasama sehingga ibadah Natal bersama KKL Raya bisa terselenggara dengan baik.
“Melalui perayaan Natal bersama ini, kami ingin menunjukkan kepada semua orang, bahwa KKL Raya adalah kerukunan yang sangat menjaga toleransi, dimana kebanyakan panitia Natal adalah saudara-saudara dari umat Muslim, khususnya seksi konsumsi,” katanya.
Sementara itu, mewakili Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, Loius Paerong yang juga anggota DPRD Kabupaten Mimika memberikan apresiasi kepada KKL Raya yang telah menggelar Natal bersama. Menurutnya KKL Raya telah memberikan contoh bagaimana merajut dan menjalin tali silaturahmi serta toleransi antar umat beragama.