BERITA UTAMAMIMIKA

Pemda Mimika Sampaikan Terima Kasih Kepada PT Freeport Indonesia dan TNI-Polri

pngtree vector tick icon png image 1025736
9
×

Pemda Mimika Sampaikan Terima Kasih Kepada PT Freeport Indonesia dan TNI-Polri

Share this article
Pengungsi Tembagapura
Pengungsi Tembagapura kembali ke kampung halaman

Timika, fajarpapua.com – Pemerintah Kabupaten Mimika menyampaikan terima kasih kepada PT Freeport Indonesia (PTFI) yang terlibat aktif memulangkan pengungsi tiga kampung, Banti I, II dan Opitawak. Ucapan terima kasih juga kepada jajaran TNI Polri yang terlibat aktif mengawal proses pemulangan itu.

Kontribusi Freeport dianggap sangat besar terutama menyediakan truk, memperbaiki fasilitas umum serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kepulangan ribuan pengungsi itu.

ads

“Kami juga mendengar bahwa PT Freeport menyediakan kios-kios (warung) untuk memudahkan warga Banti dan Opitawak bisa berbelanja barang kebutuhan pokok. Untuk semua itu kami Pemda Mimika menyampaikan terima kasih kepada PT Freeport Indonesia. Kami sampaikan juga terima kasih juga kepada TNI Polri yang setia mengawal proses pemulangan serta menjaga situasi Tembagapura tetap aman,” ungkap Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob kepada wartawan, Jumat (29/1).

Kesempatan itu ia menyampaikan terima kasih kepada kelompok masyarakat maupun forum yang mendorong berbagai proses pemulangan sehingga bisa terlaksana.

Hingga kemarin, berkat dukungan TNI-Polri dan PT Freeport Indonesia, Pemda Mimika selama dua pekan terakhir telah memulangkan sebanyak 670 jiwa warga Kampung Banti dan Opitawak ke kampung halaman mereka di Distrik Tembagapura setelah mengungsi selama 10 bulan di Timika.

Pemulangan warga Banti dan Opitawak itu dimulai sejak Rabu (20/1) menggunakan armada bus yang disiapkan PT Freeport Indonesia.

Untuk bisa kembali ke kampung, mereka wajib melakukan pemeriksaan kesehatan dan memiliki identitas lengkap yang terdaftar pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mimika.

“Sampai saat ini memang masih ada warga Banti dan Opitawak yang belum bisa kembali ke kampung dengan beberapa alasan yaitu ada pelajar yang sedang sekolah di Timika, ada juga yang dalam kondisi sakit sehingga membutuhkan waktu pemulihan. Beberapa juga tidak memiliki KTP sehingga masih harus diurus oleh Dukcapil untuk penerbitan KTP-nya,” jelas Wabup JR.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *