BERITA UTAMA

Tak Disangka Inilah Penyebab Saham BUMN Melejit Tinggi

cropped cnthijau.png
6
×

Tak Disangka Inilah Penyebab Saham BUMN Melejit Tinggi

Share this article
Penyebab Saham BUMN
Menteri BUMN : Erick Thohir

Bogor, Fajarpapua.com – Dalam perkembangan pasar saham tentunya banyak faktor akan dapat menjadi penyebab saham BUMN dan saham lainnya mengalami peningkatan maupun penurunan.

Salah satu penyebab saham BUMN meningkat karena adanya peningkatan kepercayaan dari investor terhadap kinerja perusahaan.

ads

Faktor Penyebab Saham BUMN Melejit

Peningkatan atau penyebab saham BUMN (emiten plat merah) di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melejit tersebut adalah karena kinerja perusahaan dan kepercayaan investor terhadap perusahaan BUMN pada umumnya yang memang semakin membaik.

Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Meteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada acara puncak BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit pada hari Jumat kemarin (29/1/2021).

“Alhamdulillah juga kalau lihat bagaimana kepercayaan bursa kepada BUMN luar biasa,” ujar Erick

Erick juga menuturkan bahwa kinerja saham perusahaan plat merah secara berkelanjutan menunjukan peningkatan yang signifikan. Bahkan ini adalah pertama kalinya saham BUMN dapat menyaingi perusahaan internasional.

“Kita sekarang pertama kalinya saham-saham BUMN dinilai tidak kalah atraktifnya dengan perusahaan-perusahaan internasional dan swasta yang ada di Indonesia,” katanya.

Terkait penyebab saham BUMN yang terus meningkat ini, Erick juga tidak menutup mata bahwa hal ini dikarenakan oleh kinerja positif yang telah diberikan oleh jajaran direksi BUMN meskipun di tengah tekanan pandemi corona.

Meskipun pada tahun 2019 terdapat beberapa perusahaan BUMN yang memiliki penilaian kinerja yang negatif, namun setahun belakangan ini telah memberikan perbaikan yang cukup baik.

Beberapa perusahaan BUMN yang sempat mendapatkan penilaian negatif pada tahun 2019 adalah:

  1. PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA)
  2. PT Timah (Persero) Tbk (TINS)
  3. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS)
  4. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA)
  5. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS)

Sebelumnya, Erick Thohir juga sempat memberikan isyarat bahwa akan ada dua tindakan yang cukup besar dan akan mempengaruhi kinerja BUMN di tahun 2021 ini.

Kedua aksi tersebut adalah langkah penggabungan Bank Syariah milik pemerintah dan melakukan merger perusahaan BUMN yang memiliki ruang gerak di bidang usaha ultra mikro.

Untuk merger bank syariah sendiri beberapa waktu lalu sudah terealisasi. Sementara untuk penggabungan usaha mikro diperkirakan akan dilakukan pada tahun depan yang nantinya akan melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) alias PNM.

Erick Thohir juga menyampaikan bahwa di tahun 2021 ini masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah, salah satunya mengatasi pandemi virus corona atau Covid-19 ini.

Bagi dirinya, selama pandemi masih menjadi permasalahan besar maka akan sangat percuma segala target dan perencanaan yang sudah ditargetkan.

Pihaknya menginginkan selama masih belum bisa teratasi pandemi corona ini, daripada mencurahkan segala kekuatan untuk pencapaian target yang sangat sulit lebih baik di fokuskan kepada pembenahan secara internal sambil mempersiapkan langkah-langkah yang akan memberikan jalan keluar atas terhambatnya pencapaian target.

Di samping faktor kepercayaan investor kepada BUMN yang menjadi penyebab saham BUMN meningkat juga tidak lepas dari apresiasi masyarakat yang mempercayai BUMN dan tetap memaksimalkan pemanfaatan dari hasil yang diproduksi oleh BUMN itu sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *