BERITA UTAMAMIMIKA

Inilah Sosok “Tiga Srikandi” PT Freeport Indonesia di Timika Papua

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
5355
×

Inilah Sosok “Tiga Srikandi” PT Freeport Indonesia di Timika Papua

Share this article
IMG 20240424 WA0007
Potret tiga wanita tangguh PTFI

ads

Timika, fajarpapua.com – Secara historis, laki-laki mendominasi dalam industri pertambangan. Namun seiring perkembangan zaman, perempuan berhasil keluar dari belenggu kekangan budaya dan mampu berkarir dalam banyak jenis industri.

Seperti yang dilakukan “Kartini masa kini”, mereka adalah perempuan-perempuan tangguh yang menjadi garda terdepan zona pertambangan PT Freeport Indonesia (PTFI).

Adalah Rode Yetmince Florence Ajomi, rekan kerja biasa memanggilnya Roce. Menempuh pendidikan di Teknik Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Sebagai Manajer Grassberg Earthworks, tanggung jawab pada hal-hal yang berkaitan pada kelancaran tugas administratif untuk seluruh kru lapangan, dengan tujuan meminimalkan segala hambatan yang dapat mempengaruhi kinerja kerja mereka.

Roce memulai karir sebagai teknisi non-staf sejak 21 tahun lalu dengan memanfaatkan setiap peluang untuk mendapatkan pengalaman dan pemahaman terhadap prioritas utama PTFI, keselamatan dan kesehatan seluruh karyawan.

Selama berinteraksi dengan kru di berbagai kesempatan, Roce konsisten menerapkan pendekatan personal dan mendorong terciptanya diskusi secara terbuka.

Dia meyakini kesehatan dan keselamatan merupakan tanggung jawab bersama antara manajemen dan karyawan. Dengan memberikan kesempatan berdialog secara terbuka dengan kru,

Roce dan tim yakin dapat membimbing kru untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi kemungkinan kecelakaan dan cedera, sehingga membawa perusahaan lebih dekat ke tujuan produksi yang aman dan berkelanjutan.

Selain itu ada Danis Widowati. Sempat berkuliah di Institut Teknologi Bandung dan belajar Teknik Pertambangan. Danis memulai pekerjaan profesional saya sebagai Fresh Graduate Program di PTFI.

Saat ini, terlibat dalam tim Hidrologi yang berperan dalam memitigasi aliran air batuan asam serta kualitas air yang perlu dikelola dari tambang terbuka.

Danis menyadari bahwa menjadi perempuan di industri pertambangan dapat menempatkan dirinya sebagai minoritas di lingkungan yang didominasi laki-laki.

Tapi inilah Danis, bekerja di salah satu perusahaan tambang tembaga terbesar di dunia itu, meskipun menjadi satu-satunya wanita di tim, mereka menghormati ide, pendapat, perspektif, dan kepribadiannya.

Mereka memperlakukan Danis dengan sopan dan tidak mendiskriminasi hanya karena sebagai perempuan. Memiliki relasi suportif yang begitu kuat dengan rekan kerja membuat pekerjaan jauh lebih menyenangkan.

Ada pula Sari Widya Apriyani. Yang sempat berkuliah di Teknik Geodesi dan Geomatika di Institut Teknologi Bandung.

Sebagai Chief Engineer Database Integration & Reporting System, Sari bertanggung jawab untuk membuat model atau memetakan dan melaksanakan semua aktivitas yang terkait dengan integrasi data dari berbagai sumber ke dalam tampilan yang terorganisir dan terpadu untuk kebutuhan Tambang Bawah Tanah.

Sari memulai pekerjaan profesionalnya sebagai Fresh Graduate Program PTFI. Sempat menjadi bagian dari tim Surveyor yang berperan dalam menyediakan laporan yang mencerminkan informasi akurat dan rinci tentang survei di Tambang Bawah Tanah.

Sari yakin perbedaan gender bukan penghalang kesuksesan karier. Baginya, kesuksesan sering kali bergantung pada kerja sama sebagai sebuah tim, dan kolaborasi serta membantu orang lain tidak semata-mata hanya berorientasi pada hasil yang lebih baik namun juga memberikan peluang untuk saling belajar dan berkembang. (moa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *