BERITA UTAMAMIMIKA

Jika Dirupiahkan Total Bantuan Rp 500 Juta Diserahkan kepada Warga 3 Kampung di Tembagapura

pngtree vector tick icon png image 1025736
4
×

Jika Dirupiahkan Total Bantuan Rp 500 Juta Diserahkan kepada Warga 3 Kampung di Tembagapura

Share this article
Tembagapura
Direktur YPMAK, Vebian Magal menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Wakil Bupati Mimika John Rettob.

Timika, fajar Papua.com – Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) menyerahkan bantuan sembilan bahan pokok (sembako) kepada warga Banti I, Banti II dan Opitawak melalui Pemerintah Kabupten Mimika, Jumat (5/3) di gedung Radio RPM Timika. Semua jenis bantuan itu jika dinominalkan mencapai Rp 500 juta.

Wakil Bupati Mimika, John Rettob dalam sambutannya mengatakan, hampir seluruh pengungsi sudah kembali ke Banti sejak Februari lalu.

Klik iklan untuk info lebih lanjut

Warga pulang diantar Tim dari Pemkab Mimika yang diketuai Asisten I dan wakil Kepala BPBD Kabupaten Mimika.

“Diatas memang serba terbatas, soal air bersih, listrik dan rumah-rumah warga belum direnovasi karena ditinggalkan pemiliknya hampir 11 bulan lamanya. Awalnya warga ditaruh di sekolah, dan sekarang mereka sudah kembali rumah masing-masing, kemudian semua kebutuhan mereka belum terpenuhi secara baik,” ungkap Wabup JR.

Dikemukakan, persoalan yang dihadapi warga adalah penerangan dan air bersih. Air bersih sudah teratasi, sementara untuk penerangan, PT Freeport Indonesia (PTFI) terus berupaya memperbaiki sarana penerangan mikro hydro.

“Untuk sementara pembenahan listrik, dan itu butuh waktu satu tahun,” ujarnya.

Dikemukakan, Pemkab Mimika melalui Asisten I, Yulianus Sasarari sudah mengirim dua genset ke Banti, sambil menunggu mikro hydro beroperasi.

Wabup JR menuturkan, warga Banti dilarang ke Tembagapura untuk sementara waktu karena di Tembagapura masih rawan virus corona (covid 19 masih tinggi).

Pemkab mengirim 5 orang petugas kesehatan untuk melayani warga. Namun petugas tersebut terpapar covid dan sekarang dipulangkan ke Timika.

“Sekarang diganti petugas lain dan mereka tinggal di Banti bersama masyarakat. Mereka tinggal di rumah guru dan semua mereka ada 12 orang tiap hari melayani warga yang datang berobat,” bebernya.

Pemkab juga, lanjut Wabup John Rettob, memfasilitasi perbankan untuk bisa masuk ke Banti. Ada Bank Papua, Bank Mandiri, datang melayani warga di Banti.

“Ada rumah yang disiapkan PTFI agar warga setiap hari datang simpan dan cairkan uang di dua bank ini. Kemudian untuk jual beli oleh super market shoping center, dimana saat ini petugas datang ke Banti data semua kebutuhan masyarakat kemudian mereka bawa barang dan masyarakat beli lalu mereka kembali ke Tembagapura,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *