Merauke, fajarpapua.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Papua menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) secara serentak yang menghadirkan 29 DPC dari kabupaten/kota se Provinsi Papua di dua tempat berbeda, masing-masing 25 DPC di zona Papua I di Jayapura dan zona Papua II di Merauke yang berlangsung di Swiss-belHotel Merauke, Kamis (11/3).
Di Merauke ada empat DPC yang berasal dari empat kabupaten yakni Merauke, Mappi, Asmat dan Boven Digoel.
Muscab yang sama juga digelar di Provinsi Papua Barat, yakni di zona Papua Barat I di Manokwari dan zona Papua Barat II di Sorong dan juga digelar di semua provinsi yang menghadirkan DPC dari kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Dalam sambutan yang disampaikan secara virtual Ketua Umum PKB, Adullah Muhaimin Iskandar mengatakan, Muscab PKB adalah sarana untuk melakukan evaluasi, penyempurnaan, pembenahan dan upaya untuk membuat susunan baru roadmap, rencana kerja dan aksi, desain perjuangan partai yang harus dilakukan hari ini dan di masa datang serta persiapan Pemilu tahun 2024.
“Muscab adalah pertanggung jawaban partai untuk melakukan perbaikan, pembenahan dan penyempurnaan, penyegaran (refreshing) seluruh hal menyangkut perjalanan perjuangan di masa datang. Selain penyempurnaan kepengurusan, yang lebih penting dari musyawarah cabang adalah rencana strategis (renstra) untuk tahapan-tahapan persiapan dan pelaksanaan kita menuju Pemilu tahun 2024,” kata Muhaimin Iskandar.
Dengan Muscab, lanjut Muhaimin, diharapkan seluruh perangkat mengurus baik di tingkat PAC, DPC, DPW maupun DPP menjadi satu rangkaian kekuatan mesin besar yang tangguh menghadapi tantangan dan berbagai medan pertempuran pelaksanaan perjuangan.
“Pelaksanaan perjuangan ini adalah pelaksanaan dari seluruh tanggung jawab, nilai-nilai, cita-cita dan seperangkat mandat yang diberikan oleh pemilih kita, pendukung dan para pendiri partai kita,” imbuhnya
Dia menyebutkan pada Pemilu tahun 2019 PKB didukung oleh 13 juta lebih pemilih. Pemilih memiliki cita-cita dan harapan yang harus menjadi bagian dari satu kesatuan nilai-nilai juang partai ini. Nilai-nilai juang ini menjadi amanat dari para pendiri partai.
“Partai ini lahir kekuatan demokrasi dan merupakan anak kandung reformasi, sebagai bagian dari evaluasi 32 tahun kekuasaan dan pemerintahan orde baru, otoritarianisme, sebagai kritik dari zaman monolisme, mono loyalitas, mono bipatride dan seterusnya.”
“Nah, tanggung jawab inilah menjadi satu kesatuan dari amanat 13 juta pemilih kita. Itu yang disebut sebagai ideologi, nilai-nilai, serangkaian cita-cita Indonesia yang akan datang. Dari situ kita mulai untuk menata partai ini, karena pembangunan upaya-upaya menuju Indonesia maju membutuhkan perangkat yang lengkap dan kekuatan yang utuh, yakni kekuatan demokrasi agar semua pembangunan berjalan dengan terbuka, lancar, tepat sasar dan melibatkan seluruh masyarakat bangsa Indonesia,” pungkasnya.