Timika, fajarpapua.com – Buntut pencabulan, pelecehan seksual dan kekerasan terhadap 25 anak Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP), ratusan wali murid menggeruduk Kantor Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) di Jalan Yos Sudarso, Senin (15/3).
Aksi ini dilakukan lantaran orang tua wali tidak terima aksi pencabulan terhadap anak-anak mereka yang dilakukan oknum pembina dari yayasan tersebut.
Salah seorang wali murid yang mengaku anaknya menjadi korban, sebut saja Mama Maria kepada fajarpapua.com mengatakan mereka sengaja mendatangi YPMAK untuk mendesak yayasan memutus hubungan dengan Yayasan Lokon. Serta yayasan tersebut segera angkat kaki dari Timika.
Hal ini lanjutnya, karena pelaku berinisial DFL adalah pembina yang berada dibawa Yayasan Lokon yang menjadi mitra YPMAK dalam mengelola SATP.
“Saat ini kami semua mendatangi YPMAK menuntut agar segera putus hubungan dengan Yayasan Lokon, agar tidak ada lagi kasus pencabulan ini,” ucap Maria. Hingga berita ini ditulis, aksi masih berlangsung.(rul)