Merauke, fajarpapua.com – Geliat ekspor kembali terasa di triwulan pertama 2021, meski di tengah pandemi Covid-19. Sejumlah komoditas hasil perikanan di Kabupaten Merauke mulai menembus pasar internasional. Setelah 2019 lalu diekspor ke Singapura, Kepiting Bakau Scylla SP Merauke mulai menembus pasar Hongkong, dengan dikirimnya komoditas itu sebanyak 9 koli (450 ekor) via Garuda Indonesia dari Bandara Mopah, Sabtu (27/3).
Sebelum diekspor, Kepiting Bakau asal Kampung Wamal, Distrik Tubang ini dilakukan pengujian laboratorium oleh Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu(SKIPM) Kelas II Merauke, guna menentukan standar kelayakan kesehatannya.
“Kita sudah uji laboratorium. Alhamdulillah, kepiting ini sehat, bebas hama penyakit yang namanya WSSV (White Spot Syndrom Virus),” ujar Pelaksana Koordinator Pengawasan, Pengendalian dan Informasi SKIPM Kelas II Merauke, Firhansyah kepada fajarpapua.com di Bandara Mopah, Sabtu (27/3).
Firhansyah membenarkan jika pengiriman Kepiting Bakau ke Hongkong, baru pertama kali. Sebelumnya kepiting Merauke ini kirim ke Singapura pada 16 Maret 2019 lalu. Namun karena terkendala Covid-19, penerbangan terhenti. Ekspor Kepiting Bakau pun tersendat. Pasar manca negara mulai beralih ke Hongkong, mengingat transportasi udara relatif lancar ke sana.
“Ini perdana untuk ke Hongkong. Memang ada penawaran dari sana. Dari sisi harga untuk ekspor manca negara justru harga lebih bagus ketimbang di pasar domestik. Ongkos kargo pun lebih murah. Jadi, untuk ekspor lebih menguntungkan. Yang biasa kita kirim ke Jakarta, itu diekspor lagi. Untuk pelaku usaha lebih menguntungkan ke ekspor,” beber Firhansyah.