BERITA UTAMAMIMIKA

Cadangan Menipis, Pemkab Mimika Minta Bantuan TNI Angkut 1.000 Tabung Oksigen dari Surabaya

cropped cnthijau.png
7
×

Cadangan Menipis, Pemkab Mimika Minta Bantuan TNI Angkut 1.000 Tabung Oksigen dari Surabaya

Share this article
oksigen
oksigen

Timika, fajarpapua.com – Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua, meminta bantuan TNI AU untuk mengangkut 1.000 tabung oksigen medis menggunakan pesawat Hercules dari Surabaya mengingat cadangan oksigen untuk menangani pasien COVID-19 semakin menipis.

“Saya baru koordinasi dengan Direktur RSUD Mimika bahwa kami akan menyurati pihak Lanud Timika untuk meminta bantuan mengangkut 1.000 tabung oksigen medis di Surabaya untuk dibawa ke Timika menggunakan pesawat Hercules,” kata Bupati Mimika Eltinus Omaleng di Timika, Jumat.

ads

Omaleng mengatakan seiring meningkatnya pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Mimika akhir-akhir ini, dimana banyak di antaranya membutuhkan bantuan oksigen medis, maka kebutuhan oksigen medis di rumah sakit rujukan penanganan pasien COVID-19 itu meningkat drastis.

Kondisi tersebut dinilai cukup mengkhawatirkan mengingat produksi gas medis di Timika sangat terbatas, dimana satu hari maksimal hanya mampu memproduksi 75 tabung.

Selain meminta bantuan pihak TNI AU, Pemkab Mimika juga telah menyurati manajemen PT Freeport Indonesia untuk membantu pasokan oksigen medis.

“Kami khawatir kalau satu dua pekan ke depan pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Mimika tambah banyak, terutama yang harus dibantu oksigen maka tentu kami akan kewalahan. Kami sudah surati Freeport, mereka punya stok oksigen cukup banyak sehingga bisa membantu RSUD Mimika. Kami juga minta tambahan satu alat PCR, mereka sudah siap membantu,” kata Omaleng.

Untuk mencegah terjadinya penumpukan pasien COVID-19 dirawat di rumah sakit, terutama RSUD Mimika yang hanya memiliki 63 tempat tidur ruang isolasi, Bupati Omaleng meminta warga yang diduga terpapar dan memiliki gejala COVID-19 agar tidak langsung berobat ke RSUD Mimika.

“Kalau merasa memiliki gejala COVID-19 jangan langsung ke rumah sakit tapi isolasi mandiri di rumah. Kalau memang sudah semakin berat, baru ke rumah sakit. Kalau semua ke rumah sakit, tentu akan kewalahan. Kapasitas tempat tidur untuk pasien COVID-19 di rumah sakit sangat terbatas,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra menyebut satu pasien COVID-19 yang menggunakan alat bantu ventilator membutuhkan bantuan oksigen tiga hingga empat tabung per hari.

“Kalau sehari saja ada 30 pasien yang harus dibantu dengan oksigen, maka kebutuhan satu hari sebanyak 120 tabung gas medis. Kalau dua hari sudah 300 tabung gas medis. Itu baru untuk pasien di ruang isolasi COVID-19. Bagaimana kalau jumlah pasien membludak, maka sudah pasti cadangan gas medis akan cepat habis,” ujarnya.

Direktur RSUD Mimika Antonius Pasulu beberapa waktu lalu menyebut pihaknya membutuhkan cadangan 1.000 tabung oksigen untuk penanganan pasien COVID-19 dan pasien lainnya.

Terhitung mulai 2 Juli lalu, terjadi peningkatan kebutuhan penggunaan oksigen medis di RSUD Mimika dari 48 tabung menjadi 90 tabung per hari.

“Satu tabung habis hanya dalam waktu 2 jam saja. Sementara oksigen menjadi penopang kehidupan pasien COVID-19 saat saturasi mengalami penurunan. Kalau lima menit saja oksigen tidak dipenuhi, maka akibatnya bisa fatal,” kata Antonius.(ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *