BERITA UTAMAMIMIKA

2 Hari Ini, Ada Warga Timika yang Meninggal Mendadak Tanpa Diketahui Tetangga, Dinkes Ungkap Alasan Pemasangan Stiker

cropped cnthijau.png
4
×

2 Hari Ini, Ada Warga Timika yang Meninggal Mendadak Tanpa Diketahui Tetangga, Dinkes Ungkap Alasan Pemasangan Stiker

Share this article
Reynold Ubra
Reynold Ubra

Timika, fajarpapua.com – Rencana pemasangan stiker pada rumah pasien Covid-19 sebagaimana digalakkan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika mendapat tanggapan beragam. Meskipun menimbulkan pro kontra, tidak sedikit warga yang setuju dengan program tersebut.

Ads

Menanggapi adanya pro kontra, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra membeberkan alasan pemasangan stiker.

Sebagaimana dalam rilis Minggu (1/8), Reynold mengatakan, alasan pemasangan stiker didasari pada kunci penularan covid-19 yaitu kerumunan dan mobilitas.

“Silahkan lihat pada google mobility pada smart phone atau web google, dimana pada perkantoran dan ruang publik pergerakan masyarakat menurun saat PPKM skala mikro maupun awal PPKM level 4 dilaksanakan. Tapi tetap meningkat pada lokasi perumahan, pertokoan dan restauran,” ungkapnya.

Menurut dia, pemasangan stiker ini bukan bertujuan membuat stigma atau memasung kebebasan seseorang namun yang terpenting adalah mengawasi secara bersama saat pasien isolasi mandiri membutuhkan bantuan akses pelayanan kesehatan maupun bantuan kebutuhan lainnya yang tidak bisa dilakukan sendiri.

“Alasan terbanyak pasien isolasi mandiri ada mencari kebutuhan pokok makan dan minum serta kehabisan obat atau tidak tersedinya obat karena muncul gejala akibat infeksi saat melakukan isolasi mandiri,” tandasnya.

Dikatakan, tentu saja hal serupa dialami oleh anggota atau kerabat dekat yang dinyatakan sebagai kontak erat dari pasien isolasi mandiri.

“Pemberian stiker bukan hal baru yang dilakukan bagi seorang pasien. Misalnya stiker ibu hamil, pasien malaria, pasien TB paru resisten obat sudah dilakukan bertahun-tahun di Indonesia termasuk Mimika bertujuan untuk menolong pasien untuk pertama kali saat mengalami kondisi kritis,” katanya.

Kata dia, dalam 2 hari terakhir terjadi kematian mendadak di rumah hanya karena warga tidak tahu ada tetangga yang sakit saluran pernafasan.

“Setelah di kamar jenazah diperiksa ternyata covid19 dan pasti akan meningkat meningkat lebih dari 900 orang tersebar di 37 kampung sekitar kota Timika sedang isolasi mandiri,” tuturnya.

Menurutnya, langkah yang dilakukan akan dimulai dengan sosialisasi dan edukasi.

“Banyak terima kasih untuk diskusi ini dan hal ini merupakan gambaran kearifan lokal menjadi penting untuk diperhatikan sebagai strategi yang tepat,” katanya.

Reynold berharap kematian akibat covid-19 segera dihentikan.

“Jangan kalah dari virus Covid-19 .
Waspada karena Covid-19 hanya suka menyerang manusia karena manusia adalah tempat yang paling subur untuk hidup dan memperbanyak virus baru,” katanya.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *