Timika, fajarpapua.com – Dalam rangka mendukung kepolisian menciptakan wilayah Mimika Tengah (Mikteng) yang aman dan damai, Kepala Distrik Mikteng Samuel Yogi SH,MH bersama Babinsa, Babinkamtibmas, 5 kepala kampung serta jajaran pemerintahan distrik dan kampung mendeklarasikan penolakan minuman keras (miras) dan narkotika di wilayah itu.
Dikonfirmasi fajarpapua.com, Senin (16/8), Kadistrik Samuel mengemukakan deklarasi bersama dilakukan Minggu (15/8) sebelum pembagian dana Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Kami gelar deklarasi dan tandatangan pernyataan bersama untuk menolak miras dan narkoba,” ungkap Samuel.
Dikatakan, inisiatif tersebut sebagai bukti kesadaran pihaknya bersama elemen tokoh Mimika Tengah tentang dampak miras yang terbukti merusak generasi penerus bangsa.
“Saya mau selamatkan orang asli Mimika Tengah yang sekarang tersisa sedikit. Miras terbukti menghancurkan keluarga, apalagi narkoba sedang menghantui kehidupan anak muda. Jangan sampai hal ini terjadi,” tukasnya.
Dikemukakan, yang dia khawatirkan setelah penerimaan BLT maupun BST dana tersebut digunakan untuk membeli miras.
“Makanya sebelum pembagian BLT saya bersama Babinsa, Babinkamtibmas dan lima kepala kampung kami deklarasi tolak miras yang kemudian dilakukan tandatangan pernyataan bersama,” pungkasnya.
Dikatakan, dirinya bersama anggota polisi dan Babinsa yang bertugas di wilayah itu selalu bersama-sama baik dalam mengawal pembagian BLT maupun BST, juga memantau penggunaannya.
“Karena pemerintah berikan bantuan ini untuk memenuhi ekonomi keluarga. Uang harus digunakan betul-betul untuk peningkatan ekonomi keluarga agar kita bisa melewati wabah pandemi covid-19 ini, bukan untuk mabuk-mabukan,” tekannya.(red)
