Timika, fajarpapua.com – Pemerintah Daerah Mimika melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menggagas Klinik Meno (Mimika Ekspor Number One). Tujuan utama klinik tersebut sebagai wadah para eksportir komoditi lokal Mimika keluar daerah bahkan ke luar negeri.
Sekda Mimika, Michael Gomar kepada awak media Jumat (20/8) mengatakan dengan kehadiran Klinik Meno tersebut nantinya diharapkan dapat membantu mendampingi dan memfasilitasi calon eksportir sampai ke luar negeri.
“Begitu juga dengan industri lainnya, seperti sagu, buah merah. Kita mau ini berkolaborasi dan bersinergi dengan baik. Disperindag sebagai leading sektor agar dapat menghimpun dan membantu para eksportir untuk sampai ke luar negeri,” ujarnya di Kantor Disperindag Jalan Poros SP 5.
Dikatakan komoditi unggulan yang dimiliki kabupaten Mimika cukup banyak dan berfariasi.
“Kami berharap pemanfaatan komoditi unggulan ini untuk melakukan ekspor baik itu ikan, sektor pertanian, dan semua sektor non tambang, karena itu bisa dimanfaatkan dan dikelola dengan baik,” katanya.
Yang terjadi saat ini eksportir yang ada di Kabupaten Mimika membawa hasil komoditi ke Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Barang tersebut dikemas lalu diekspor lagi dengan nama daerah mereka.
“Sedangkan ini adalah kekayaan hasil dari kabupaten Mimika. Kita mau adalah ekspor direct, ekspor secara langsung dari Kabupaten Mimika,” ujarnya.
Sekda mengemukakan, Klinik Meno akan berpusat di Disperindag untuk melakukan pendampingan. Dengan begitu para pengekspor akan terhubung dengan administrasi perijinan dan administrasi kepabeanan.
“Itu semua terkoneksi dengan Klinik Meno, dalam Klinik Meno sudah terdiri dari bea cukai, karantina, Disperindag, Perikanan, Dinas Perkebunan, Pertanian, Kehutanan, Ketahanan Pangan semua nanti akan jadi satu tim dalam Klinik Meno ini,” tambahnya. (feb)
