BERITA UTAMAMIMIKA

Gila !!! Usai Minyak Tanah, Harga Gas Elpiji 12 Kilogram di Timika Tembus Rp 300 Ribu, Ibu-ibu Mengeluh

cropped cnthijau.png
7
×

Gila !!! Usai Minyak Tanah, Harga Gas Elpiji 12 Kilogram di Timika Tembus Rp 300 Ribu, Ibu-ibu Mengeluh

Share this article
Tabung gas elpiji
Tabung gas elpiji

Timika, fajarpapua.com – Sejak sepekan terakhir, usaha kecil terutama warung dan juga ibu-ibu rumah tangga di Timika dipusingkan dengan kenaikan harga dan kelangkaan minyak tanah.

Klik iklan untuk info lebih lanjut

Mereka saat ini tambah dibuat pusing karena harga gas elpiji 12 Kilogram juga mengalami kenaikan harga yang sangat tinggi.

Tidak main-main, harga gas elpiji khususnya yang berukuran 12 Kilogram mengalami kenaikan diatas 20 persen dari harga sebelumnya.

Bahkan ada sejumlah pengecer nakal disejumlah lokasi yang menaikkan harga gas elpiji 12 Kilogram hingga 25 persen dari harga normal.

Seperti diketahui, sejak September 2021 lalu, Region VIII Pertamina wilayah Maluku-Papua, secara  umum menaikan harga elpiji 12 kilogram menjadi Rp 244.500 per tabung, dari harga sebelumnya Rp 223.000 per tabung.

Sementara untuk di Kabupaten Mimika, PT Indimatam sebagai distributor menjual harga elpiji 12 Kilogram selama ini sebesar Rp 240 ribu pertabung.

Namun kabarnya sejak sepekan terakhir, harga elpiji 12 Kilogram di tingkat distributor atau agen mengalami kenaikan sebesar Rp 35 ribu menjadi Rp 275 ribu per tabung.

Akibatnya, sejumlah outlet resmi rekanan distributor menaikkan harga jualnya hingga Rp 280.000 per tabung kepada masyarakat.

Namun kenaikan harga elpiji 12 Kilogram tersebut belakangan semakin tidak terkendali terutama di kelompok pedagang pengecer.

Dari data yang dihimpun fajarpapua.com, Senin (15/11) menyebutkan, harga elpiji 12 Kilogram di Timika saat ini dijual Rp 290 ribu per tabung.

Artinya, pedagang menaikan harga jual sebesar 20 persen atau Rp 50 ribu dari harga normal yaitu sebesar Rp 240 ribu per tabung.

Bahkan warga juga mendapati ada sejumlah pedagang eceran yang menjual elpiji 12 Kilogram dengan harga Rp 300 Ribu atau 25 persen diatas harga normal.

Tak ayal kondisi ini dikeluhkan warga terutama ibu-ibu yang terpaksa memutar otak untuk menyiasati kenaikan tersebut.

Bahkan di media sosial Facebook, kaum ibu-ibu ini menumpahkan keluh kesahnya.

“Woow gas elpiji dri 240 skrang 290,,,dahsyyaaat,” tulis akun Rahmawati NU Amoorea dalam unggahannya.

Tak urung unggahan ini mendapat tanggapan dari sejumlah akun yang didominasi kaum ibu-ibu.

“Efek minyak tanah mahal jd gas jg mulai naik karna mama2 bosan cari minyak tanah pada kosong jd berahli ke gas dan skrg gas pun ikut naik,” tulis akun, Hasna Rianti Rianti.

Sementara akun Dessi Eci mengungkapkan, harga elpiji 12 Kilogram pertabang sebesar Rp 290 ribu itu tergolong murah karena dirinya menjual Rp 300 Ribu per tabung.

“Murah itu..sa jual 300,” tulisnya.

Selain itu akun ini menjelaskan, alasan kenaikan harga Elpiji bukan karena naiknya harga dan kelangkaan minyak tanah, tetapi karena biaya angkut yang juga mahal karena mengalami kenaikan.

“Bkn Krn itu..tp ekspedisi mahal..itu alasan agen ks naik..sehingga outlet pun ikut,” jelasnya

Sementara akun Senja Anna menulis, kenaikan kebutuhan pokok ternyata tidak hanya minyak goreng tetapi juga elpiji juga turut naik.

“LPG naik jg ya bun, brrti ga cm minyak goreng, telor yg naik ya harganya,” tulisnya dengan menyertakan emoji heran. (mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *